Infokaltim.id, Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Muhammad Novan Syahronny Pasie, menyoroti pentingnya screening psikologi bagi guru setelah terjadinya kasus pelecehan seksual di salah satu sekolah di Samarinda.
“Baru-baru ini terjadi pelecehan seksual dari seorang guru terhadap siswi. Jadi memang ini perlu ada tindak lanjut dari dinas pendidikan berkaitan tentang screening, tentang psikologi para pengajar,” kata Novan.
Ia menegaskan bahwa seleksi guru tidak cukup hanya dari segi kompetensi akademik, tetapi juga harus memperhatikan kondisi psikologisnya. “Jadi bukan hanya bicara kompetensi atau latar belakang pendidikan, tapi juga harus bicara screening berkaitan tentang psikologi,” jelasnya.
Novan menyampaikan kekhawatirannya bahwa kasus-kasus seperti ini bisa mencederai dunia pendidikan. “Hal-hal tersebut dapat mencederai dunia pendidikan yang pertama. Terus yang kedua juga menjadikan momok bagi siswa-siswi yang bersekolah,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya peran guru Bimbingan Konseling (BK) dalam memantau kondisi di sekolah. “Di sekolah-sekolah itu kan ada yang namanya guru BP, nah itu juga harus melakukan monitoring setiap pekan atau setiap bulan untuk bagaimana menyikapi atau melihat kondisi-kondisi atau potensi-potensi,” tambahnya.
Novan berharap Dinas Pendidikan bisa mengambil langkah preventif untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan. “Ini perlu menjadi catatan kami juga, makanya kami berusaha nanti melakukan rapat bersama dinas terkait, berkaitan tentang hal-hal tersebut,” pungkasnya.
[Arya|Anl|Adv]