Infokaltim.id, Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Anhar, meminta Pemerintah Kota Samarinda untuk membuktikan program pendidikan yang telah disampaikan dalam pidato Wali Kota Andi Harun.
“Bagus, bagus, gak usah dikisahkan, dibuktikan, dilaksanakan,” tegas politisi PDIP dari Dapil 2 ini ketika dimintai tanggapan mengenai program yang disampaikan Wali Kota terpilih periode 2025-2030.
Anhar mengungkapkan bahwa kondisi pendidikan di Samarinda masih membutuhkan perhatian serius, terutama untuk sekolah-sekolah di daerah pinggiran.
“Emang kalau dilihat sekarang sekolah pendidikan di Samarinda bagaimana? Anda di pinggiran masih banyak yang sobek-sobek atapnya semua,” ujarnya.
Wali Kota Andi Harun dalam pidatonya menyampaikan visi “Samarinda Maju, Kaltim Maju” dengan salah satu misinya adalah mewujudkan sumber daya manusia Samarinda yang unggul, berbudaya, dan berdaya saing. Program peningkatan kualitas pendidikan menjadi salah satu prioritas yang disampaikan dalam pidato tersebut.
Menanggapi rencana Wali Kota untuk mendirikan sekolah unggulan melalui yayasan, Anhar menyatakan, “Ya tanya dia yang mau bikin, jangan tanya saya dong.” Namun, dia menambahkan bahwa inisiatif tersebut merupakan hal yang baik untuk dicoba. “Ya berani-beranian kan boleh, apalagi Wali Kota,” imbuhnya.
Ketika ditanya mengenai masalah efisiensi anggaran PUPR, Anhar menjelaskan bahwa efisiensi seharusnya tidak dilakukan pada sektor yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. “Jangan PUPR yang dikurangi,” katanya.
“Seperti seremonial, perjalanan dinas, roka karya, apa semua ya kan. Jadi jangan PUPR yang dikurangi. Jangan di PUPR, jangan di dinas PUPR. Mungkin di dinas lainnya,” lanjut Anhar.
Mengenai dinamika hubungan antara legislatif dan eksekutif, Anhar menegaskan bahwa kegaduhan merupakan hal yang biasa terjadi di lembaga DPRD. “Waduh, DPR ini biasa gaduh. Saya pernah disandra di lembaga ini. Jadi wajar aja. Yang penting gak perang lah. Itu dinamika aja, biasa aja begitu,” pungkasnya.
[Arya|Anl|Adv]