Kurangnya RTH di Samarinda, Pemkot Didorong Tanam Pohon Sepanjang Sungai

Potret Sungai Karang Mumus (SKM). (Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Samarinda- Minimnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Samarinda terutama sisi kanan dan sisi kiri sepadan Sungai Karang Mumus (SKM) perlu ditanam pohon, sebagai upaya meminimalisir banjir dan juga memperbaiki kualitas udara di Kota Tepian.

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Sutrisno mendorong agar sepanjang bantaran SKM dikembali fungsinya sebagai kawasan RTH. Hal itu perlu dilakukan, sebab secara aturan memang yang tertuang dalam Perda Kota Samarinda No. 2/2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Samarinda Tahun 2014-2034.

“Secara proporsi minimal 30 persen dari luas wilayah digunakan sebagai RTH sebagai upaya untuk menjamin keseimbangan ekosistem dalam perkotaan,” ungkap Sutrisno, di Gedung DPRD Samarinda, Senin (14/03/2022).

Jika ada rencana Pemkot Samarinda ingin menanam pohon disempadan SKM tentu pihaknya mendorong agar rencana itu segera direalisasikan.

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Sutrisno.

Karena saat ini masalah banjir tidak pernah kunjung diselesaikan, salah satu faktornya adalah kurangnya RTH diperkotaan. Sehingga, kata Sutrisno permasalahan banjir bakal terus terjadi bahkan membangun infrastruktur untuk menanggulangi tidak efektif.

“Sebenarnya penanggulangan banjir itu tidak perlu juga bangun infrastruktu fisik yang banyak, tapi sederhananya adalah kembalikan fungsi sungai sebagaimana fungsi awalnya,” tuturnya.

Lebih lanjut dijelaskan Sutrisno, bahwa Pemkot perlu tanam pohon sebanyak-banyak disempadan sungai, jika ada bangunan disekitar sungai, lakukan dialog yang humanis dan direlokasikan.

“Karena selain mengoptimalkan lahan RTH, sempadan sungai juga dapat
menjadi area pariwisata,” ujarnya.

Politikus PDIP menjelaskan, bahwa kawasan sempadan sungai sepanjang kiri kanan sungai,
termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang mempunyai
manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.

Jika pohon-pohon ditanam disempadan sungai, Sutrisno yakin akan memperkuat struktur tanah yang lebih kuat, sungai terlihat hijau, banjir pun semakin berkurang.

“Struktur tanah di Samarinda ini seperti lumpur bercampur tanah, sehingga kekuatan menahan aliran sungai pun rapuh,” pungkasnya.

Lanjut dia, maka erosi pun pasti terjadi, kalau ada pohon yang ditanam pasti akan memperbaiki struktur kekuatan tanah.

“Kalau ditanam pohon yang jelas struktur tanah pun semakin kuat dan erosi semakin berkurang,” tutupnya.

[Sdh|Ads]