Sabtu, Mei 10, 2025
BerandaBeritaMaming Sebut Pendidikan Bontang Banyak yang Harus Diperbaiki

Maming Sebut Pendidikan Bontang Banyak yang Harus Diperbaiki

Infokaltim.id, Bontang– Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap tanggal 2 Mei. Tanggal tersebut bertepatan dengan lahirnya sosok pelopor pendidikan, Ki Hadjar Dewantara, sekaligus pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa.

Hari Pendidikan Nasional dirayakan secara luas di Indonesia, perayaannya biasa ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera di instansi pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi dari tingkat kecamatan, hingga pusat. Di Bontang, belum ada acara seremonial yang besar mengenai perayaan Hardiknas yang jatuh pada Selasa (02/05/2023).

Anggota Komisi I DPRD Bontang yang bermitra dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang, Maming mengatakan pendidikan di Kota Bontang masih banyak yang perlu diperbaiki.

Menurutnya, pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara. Oleh karenanya, mutu pendidikan di Indonesia, terkhusus di Kota Bontang harus lebih ditingkatkan. Mengingat kemajuan pendidikan di satu wilayah menentukan kemajuan daerah tersebut.

“Kami di Komisi I DPRD Bontang sangat fokus pada permasalahan pendidikan, apalagi, bidang pendidikan masuk di komisi kami, sehingga kami akan terus memantau dan mengawal kebijakan yang ada di DPRD Bontang mengenai pendidikan,” tuturnya saat ditemui di Kantor DPRD Bontang, Selasa (02/05/2023).

Pendidikan, lanjutnya, harus bisa diakses dan dirasakan oleh seluruh masyarakat, tanpa terkecuali, termasuk mereka yang kurang mampu. Bahkan, mereka yang tinggal di daerah terpencil atau pesisir juga harus mendapatkan pelayanan pendidikan.

Di Bontang, kata Maming, terdapat beberapa wilayah yang berada di pesisir atau di tengah laut. Seperti di Gusung, Malahing, Tihi-Tihi dan Selangan. Pemerintah harus menjamin anak-anak di wilayah pesisir bisa merasakan pendidikan.

“Di sini, peran DPRD memiliki fungsi pengawasan, dan terkait pendidikan ini harus diawasi, agar jangan sampai merugikan masyarakat kecil atau masyarakat kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan,” ujarnya.

Memang, diakuinya, terdapat beberapa kendala bagi mereka yang berada di wilayah pesisir. Mulai dari transportasi, dan ketersediaan guru. Namun, Pemerintah Kota Bontang melalui Disdikbud Bontang sudah menyediakan fasilitas tempat tinggal di Rusunawa bagi pelajar yang tinggal di pesisir, agar bisa mengenyam pendidikan hingga ke jenjang lebih tinggi.

“Kalau SD itu ada di pulau-pulau pesisir, nah, pendidikan lanjutannya ini banyak yang tidak diteruskan, makanya ada alternatif rusunawa bagi pelajar pesisir agar tidak bolak balik menyebrangi lautan,” pungkasnya.

[Ryu | Adv DPRD Bontang]

RELATED ARTICLES

Most Popular