Infokaltim.id, Samarinda- Segenap camat dan lurah di Kota Samarinda kembali dikumpulkan Ruang Mangkupelas Gedung Balai Kota Samarinda, Kamis (10/4/2025) siang. Mereka diminta untuk secara maksimal melakukan kontrol penuh demi suksesnya penyelenggaran Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) yang menjadi salah satu program unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Dengan demikian, diharapkan agar program kegiatan yang di laksanakan di setiap RT ini bisa berjalan sukses sebagaimana yang diharapkan bersama.
“Jadi kami minta kepada para camat dan lurah untuk bisa melakukan kontrol penuh demi suksesnya kegiatan Probebaya. Jadi peran para lurah selaku KPA (Kuasa Pengguna Anggaran, Red) Probebaya memang sangat penting. Makanya kita kumpulkan hari ini, setelah sehari sebelumnya kita kumpulkan para tenaga pendamping,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Ir Hero Mardanus Satyawan, MT selaku Ketua Tim Pengendali Probebaya itu saat memberikan pengarahan pada kegiatan Rapat Kordinasi dan Sosialisasi Pelaksanaan Probebaya 2025 siang itu.
Sementara Kepala Bagian (Kabag) Tata Pemerintahan (Tapem) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Samarinda, Arif Surochman, S.STP, MH mengakui bahwa pelaksanaan Probebaya yang sudah berjalan selama tiga tahun belakangan itu sudah semakin baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Namun meski begitu, masih ada beberapa hal yang menjadi catatan penting untuk perbaikan pelaksanaan di tahun-tahun mendatang.
“Intinya, program yang diusulkan itu harus berdasarkan hasil rembuk warga sesuai kebutuhan di lapangan serta sesuai mandatori yang menjadi program prioritas dari Pak Wali Kota. Seperti untuk infrastruktur. Jangan sampai ada RT yang jalannya rusak, drainasenya tidak berfungsi dengan baik, tapi justru gapura yang dibangun. Ini harus menjadi catatan penting ke depan,” ungkap Arif.
Begitu pula untuk pemberdayaan masyarakat. Misalkan untuk penerima bantuan, harus didukung dengan data dan indikator yang jelas. Termasuk pula warga yang dilibatkan untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan, agar bisa secara bergantian dan tidak didominasi warga tertentu.
“Kita minta supaya di tahun2025 dan tahun-tahun selanjutnya supaya bisa dilaksanakan secara baik dan sungguh,” harapnya.
Ia juga meminta agar bisa disusun kegiatan Probebaya lima tahunan di setiap RT. Dengan begitu, bisa ada kejelasan, dan tidak menimbulkan pertanyaan bagi warga.
“Kami juga minta supaya kegiatan pelatihan kewirausahaan bisa dilaksanakan dengan sungguh-sungguh bersama Lembaga Pelatihan yang berkompeten. Kemudian waktu pelatihannya juga jangan dipersingkat. Kalau memang harus enam hari, maka harus sampai enam hari. Jangan dipersingkat jadi empat hari ataukah tiga hari, sehingga menjadi tidak maksimal,” tandasnya kembali.
Sementara Irban III Inspektorat Daerah Kota Samarinda, Firdaus Akbar, ST, M.Si menekankan soal pentingnya administrasi dan laporan keuangan. Diminta agar jangan ada satu rupiah pun dana dari Probebaya yang tidak dilaporkan.
“Saya yakin jika semua kegiatan Probebaya ini dilaksanakan secara baik dan benar, maka kita bisa mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Samarinda,” ujarnya yakin.