Infokaltim.id, Samarinda- Mekanisme parking elektronik (e-parking) harus terus dievaluasi, mengingat masih banyak masyarakat Samarinda yang belum terbiasa.
Diungkapkan Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Abdul Rofik yang menyampaikan bahwa pemantauan evaluasipada program ini harus terus dilakukan.
“Khususnya di tepi-tepi jalan umum maupun yang ada di beberapa pusat perbelanjaan. Tentu ada beberapa kelemahan karena ini program baru,” ujarnya, Senin (19/06/2023).
Salah satunya dlaam pembayaran elektronik seperti QRIS belum dapat digunakan, sehingga pengguna harus membayar secara tunai.
Untuk diketahui bahwa e-paking yang mulai diterapkan ini sebagai upaya meminimalisasi terjadinya kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parkir.
“Untuk parkir ini kita akui memang sebagai salah satu lumbung PAD kita, pastinya kami berharap adanya e-parking ini bisa terus diawasi. Mulai dari kelebihan sampaik kelemahannya,” urainya.
Tak hanya dari sektor PAD saja, namun menurutnya bahwa dengan adanya e-parking bisa mengurangi adanya jukir liar.
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada juga bisa bersinergi dalam pengelolaan parkir di Kota Samarinda.
“E-parking ini kita harapkan kdepannya bisa dikelola dengan baik, jangan sampai ada lagi kebocoran dari sektor ini,” tutupnya.
[ Anr | Ard | Ads ]