Infokaltim.id, Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menekankan pentingnya edukasi menyeluruh bagi sekolah, tenaga pendidik, orang tua, dan siswa dalam menyikapi kebijakan wisuda.
Menurut Novan, transparansi dan komunikasi yang adil harus menjadi prioritas utama agar tidak terjadi kesalahpahaman atau ketimpangan informasi.
“Edukasi ini harus mencakup semua pihak, bukan hanya melihat kesepakatan yang dibuat, tetapi juga mempertimbangkan dampak luasnya,” ujar Novan.
Ia juga menggarisbawahi potensi dampak psikologis bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
Jika kebijakan terkait biaya wisuda tidak dipertimbangkan dengan matang, bisa timbul tekanan mental dan perasaan tersisih bagi siswa yang tidak dapat berpartisipasi.
“Anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa merasa terpinggirkan jika tidak bisa membayar iuran dan akhirnya tidak dapat mengikuti wisuda. Hal ini perlu menjadi perhatian serius,” tegasnya.
Novan berharap ke depan kebijakan terkait acara wisuda lebih mengutamakan koordinasi yang baik antara sekolah, orang tua, dan siswa.
Ia juga mengingatkan agar jangan sampai ada kasus perundungan (bullying) yang muncul akibat perbedaan kondisi ekonomi antar siswa.
“Perbedaan ekonomi seharusnya tidak menjadi alasan munculnya bullying di lingkungan sekolah, terutama dalam acara kelulusan,” pungkasnya.
[anr|anl|ads]