Infokaltim.id, Samarinda- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Sigit Wibowo menyoroti masalah besar yang dihadapi desa sekitaran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Hal itu disebabkan karena masih terbatasnya infrastruktur jaringan internet disekitaran IKN Nusantara hingga saat ini.
Menurutnya, pemerataan akses teknologi di daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) sangat krusial untuk mendukung pembangunan di kawasan strategis ini.
Ia pun mengimbau kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk segera mempercepat pemerataan infrastruktur digital, terutama di desa-desa yang menjadi bagian dari kawasan penyangga IKN.
Terlebih transformasi digital merupakan elemen kunci dalam mempercepat akses layanan publik dan informasi, yang sangat dibutuhkan oleh daerah-daerah terpencil.
Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) itu, menegaskan bahwa digitalisasi bukan hanya soal teknologi, tetapi merupakan langkah strategis untuk memastikan pemerataan akses serta mendukung perkembangan sosial dan ekonomi di wilayah penyangga IKN.
“Masih banyak desa yang kesulitan memperoleh layanan digital karena kurangnya jaringan dan tingginya biaya pemasangan infrastruktur. Hal ini menjadi tantangan yang harus segera diatasi,” ujar Sigit, Kamis (17/4/2025).
Politisi ini mengajak Pemprov Kaltim untuk bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam mengatasi masalah infrastruktur digital ini.
Dia meyakini, dengan adanya kolaborasi antara kedua pihak, proses pemerataan jaringan internet dapat lebih cepat terwujud, sehingga desa-desa terpencil bisa merasakan manfaat dari transformasi digital.
“Pemerintah pusat dan daerah perlu bersinergi dalam mencari solusi agar seluruh wilayah, termasuk desa-desa yang jauh, dapat menikmati jaringan internet yang memadai,” tambahnya.
Sigit optimistis bahwa dengan percepatan digitalisasi, desa-desa di Kaltim akan lebih siap dalam mendukung pembangunan IKN.
Selain itu, digitalisasi juga diharapkan dapat mempercepat pelayanan publik, meningkatkan akses informasi, dan membawa dampak positif terhadap kualitas hidup masyarakat.
“Proses digitalisasi ini akan memberikan dampak signifikan, tidak hanya dalam pembangunan desa tetapi juga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur,” tegasnya.[anr|anl|adv]