Infokaltim.id, Samarinda- Fokus pembangunan Kaltim yang lain adalah sektor pertanian dalam arti luas. Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi sangat menyadari, pangan merupakan kebutuhan penting yang sudah pasti sangat diperlukan masyarakat. Pangan adalah kebutuhan primer atau utama. Belum lagi dampak imigrasi penduduk menyusul pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim.
“Sampai kapanpun pangan akan selalu dibutuhkan. Karenanya, kita juga harus siapkan infrastruktur pertanian yang baik. Terlebih Kaltim sudah dipilih menjadi IKN,” kata Gubernur Isran Noor.
Langkah nyata dilakukan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi melalui instansi teknis terkait, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR dan Pera) Kaltim.
Di antaranya dengan melakukan optimalisasi jaringan irigasi yang menjadi kewenangan Pemprov Kaltim.
Kepala Dinas PUPR dan Pera Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menjelaskan sejak awal RPJMD 2018-2023, hingga tahun terakhir kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi, Pemprov Kaltim telah membangun bendungan dan jaringan irigasi.
“Kita bangun bendungan dan irigasi untuk menyiapkan ketersediaan air di lahan-lahan pertanian, terutama di areal-areal persawahan,” kata Nanda, sapaan akrabnya, Jum’at (24/04/2023).
Pertama, membangun Bendungan Marangkayu di Kabupaten Kutai Kartanegara yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN).
Fungsi Bendungan Marangkayu untuk mengairi lahan irigasi seluas 1.500 hektare di Kecamatan Marangkayu. Sejak 2019 hingga 2022 progres pembangunan Waduk Marangkayu sudah mencapai 90 persen.
“Ditargetkan tahun ini sudah akan dilakukan penggenangan waduk,” ungkap Nanda.
Selain untuk mengairi lahan pertanian, Waduk Marangkayu juga dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan air baku warga Bontang, Marangkayu dan Muara Badak. Kapasitas direncanakan mencapai 450 liter/detik.
[Hms|Ard|Ads Kominfo Kaltim]