Infokaltim.id, Samarinda– Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menyatakan keprihatinannya terhadap semakin seringnya kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.
Ia menilai fenomena ini sebagai persoalan serius yang perlu ditangani secara menyeluruh.
“Bullying bukan lagi sekadar kenakalan remaja, tapi ancaman serius terhadap kesehatan mental anak-anak kita,” ujarnya, Senin (19/5/2025).
Ananda menegaskan pentingnya sosialisasi yang luas mengenai bahaya bullying, yang menyasar tidak hanya siswa, tetapi juga orang tua dan pihak sekolah.
Dia mengingatkan bahwa penanganan tidak boleh berhenti pada korban saja, tetapi juga harus menyentuh pelaku.
Menurutnya, kurangnya empati dan pengaruh lingkungan negatif menjadi salah satu pemicu munculnya perilaku perundungan.
Untuk itu, edukasi soal dampak psikologis bullying perlu digencarkan demi membentuk kesadaran dan rasa tanggung jawab.
“Pelaku harus memahami bahwa tindakan mereka bisa meninggalkan luka batin mendalam bagi korban,” katanya.
Politisi muda dari PDI Perjuangan ini juga menyoroti peran penting keluarga dalam membentuk karakter anak.
Ia mendorong orang tua untuk lebih terlibat dalam mendidik dan membangun komunikasi yang sehat dengan anak.
“Nilai empati, toleransi, dan saling menghargai harus ditanamkan sejak dini. Keluarga adalah benteng pertama,” tambahnya.
Tak hanya itu, Ananda juga meminta sekolah dan pemerintah daerah untuk memperkuat pendidikan karakter serta menyediakan layanan konseling yang memadai, baik bagi korban maupun pelaku.
“Suasana sekolah harus bebas dari intimidasi. Dukungan konseling dan penguatan karakter bisa menjadi kunci menciptakan lingkungan yang aman bagi siswa,” tutupnya.
[anr|anl|adv]