Ramadhan 1444 H Berkah, Ponpes Istiqomah Samarinda Tebarkan 136 Santrinya Lewat Program Mubaligh Hijrah ke Masjid dan Musolah

Sesi foto bersama usai pelepasan santri lewat program mubaligh hijrah yang disebarkan oleh Ponpes Istiqomah Muhammadiyah. (Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Samarinda- Ramadhan 1444 H menjadi bulan yang istimewa dan disambut kedatangannya dan kembali menyapa umat Islam seluruh dunia khususnya Indonesia. Menyambut bulan penuh berkah itu, masyarakat mulai berbenah termasuk para takmir masjid maupun mushola sibuk menyiapkan beragam kegiatan untuk mengisinya. Disisi lain ada jumlah mubaligh yang tidak sepadan dengan banyaknya permintaan untuk mengisi menjadi imam atau penceramah Ramadhan, apalagi di daerah pedalaman.

Mubaligh hijrah menjadi salah satu program yang diharapkan menjadi solusi yang digulirkan Pondok Pesantren Istiqomah Muhammadiyah Samarinda. Sebanyak136 santri dilepas dalam program Mubaligh Hijrah pada Senin 20/3/2023 di komplek Pondok Pesantren Istiqomah Gang Ahim Sempaja Utara.

Kepala Sekolah SMA Istiqomah Muhammadiyah Samarinda, Arip Saripudin mengungkapkan, bahwa program mubaligh hijrah sebenarnya sudah dipersiapkan sejak Ramadhan sebelum masa pandemi Covid-19.

“Keinginan kami menerjunkan santri dalam progam Mubaligh Hijrah ini harus tertunda dan baru tahun ini, di Ramadan 1444 hijriyah atau tahun 2023 menjadi program perdana mubaligh hijrah,” ujarnya.

Dia mengharapkan program Mubaligh Hijrah ini menjadikan santri menimbah pengalaman baru bagi santri Pondok Pesantren Istiqamah Muhammadiyah didapatkan dengan menjadi mubaligh hijrah.

“Program utama, santri yang menjadi Mubaligh Hijrah bertugas menghidupkan masjid, mengajarkan Al-Quran dan segenap tugas sosial lainnya,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Pondok Pesantren Istiqomah Muhammadiyah, Jaswadi dalam nasehat yang disampaikan kepada para santri mubaligh hijrah mengatakan, “ Para santri harus selalu menjaga akhlak mulia, menunjukan jiwa sosial yang tinggi dan mematuhi arahan dari takmir masjid yang ditempati dan juga para pembimbing.”

Dalam sambutan pelepasan mubaligh hijrah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Samarinda yang diwakili oleh Luqman Al Hakim menyampaikan tentang pentingnya medan dakwah.

“Falsafah dimana bumi di pijak maka disitu pula langit dijunjung menjadi sebuah bekal bahwa para santri harus mampu beradaptasi kepada masyarakat dan menyampaikan dakwah dengan penuh hikmah,” pungkasnya.

Nampak 4 orang santri Ponpes Istiqomah yang ditempatkan di Masjid Ar-Rahman.

Para santri Mubaligh Hijrah pada Ramadan tahun ini persebarannya di beberapa wilayah Kalimantan Timur seperti Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat dan Bontang.

Di Samarinda misalnya, empat santri ditempatkan sebagai mubaligh hijrah di masjid Ar Rahman Perjuangan. Dengan bekal yang sangat memadai seperti M. Rafi Ramadian yang hafal 17 juz dan Khalaif Muzammil 10 juz menjawab kebutuhan imam tarawih disamping juga rekannya yang lain yaitu Fikri Firdaus dan Maulana Rais Ahmad yang nantinya diharapkan takmir dapat membimbing anak-anak dalam mengaji menjelang berbuka puasa.

Hadir sekaligus melakukan melepas mubaligh hijrah ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur, Zainul Muttaqin dan kepala Sekolah SMP Muhamamdiyah 5 Agus Toto Suriyanto.

Setelah acara pelepasan dilanjutkan dengan ngaji literasi digital yang disampaikan Machnun Uzni selaku wakil sekertaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur.

[uzn|Ard]