Rencana Kran Impor Beras di Buka, DPR RI Menolak dan Dorong Bentuk Badan Pangan Nasional

Budisatrio Djiwandono, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dan Wakil Ketua Umum DPN HKTI

Infokaltim.id, Jakarta- Dalam rangka penguatan sektor pertanian di era Pandemi, Pemuda Tani Indonesia mengadakan kegiatan Dialog Tani Nasional bertajuk Evaluasi Tata Kelola Pangan & Isu Strategis Pertanian, pada Jum’at, 19 Maret 2021 lalu

Dialog tersebut dengan menghadirkan narasumber yaitu Budisatrio Djiwandono selaku Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dan Wakil Ketua Umum DPN HKTI, saat dialog tersebut dia menolak keras rencana Pemerintah melalui Menteri Perdagangan bakal mengimpor beras ke Indonesia.

Kemarin ini kita soroti (impor beras), kenapa kita Komisi IV DPR RI sangat keras. Karena kita baru rapat kerja bersama Kementrian Pertanian (kementan) dan meyakinkan Komisi IV bahwa perkiraan stok beras sampai Mei 2021 akan lebih dari cukup, bahkan akan surplus sehingga komisi IV DPR RI memberikan statament menolak pemerintah dan meminta untuk mengkaji ulang kebijakan mengimpor 1 juta ton beras. Data pangan harus seragam setiap kementerian terkait”, ungkap Budisatrio

Selain itu, pria yang akrab disapa Budi ini menganggap kebijakan impor ini ditengarai oleh permasalahan data yang belum seragam, kementerian Pertanian sampaikan surplus namun kementerian perdagangan mau impor padahal kementan sudah memiliki Agriculture War Room (AWR).

Dalam rapat kerja tersebut, kata Budi saat menggelar rapat dengan pendapat dengan Menteri Pertanian salah satu yang bahas adalah menyetujui anggaran untuk membuat AWR. Ini konon kabarnya suatu pusat data center yang bisa secara real time merangkum semua data-data pertanian di semua sektor di seluruh Indonesia.

Anak muda harus selalu optimis dalam bidang pertanian. Karena masih menjadi penopang sektor terkuat diantara yang lain. Ia memberikan contoh ketika ekonomi Indonesia mengalami Kontraksi yang dalam saat 2020, sektor pertanian tetap eksis sebagai penyumbang PDB di Indonesia. Harus diingat tahun 2020 dimana ekonomi Indonesia mengalami kontraksi yang cukup dalam, sektor pertanianlah yang masih menyumbang dampak positif untuk PDB Indonesia.” jelas Budi

Hal ini sesuai dengan data yang dirilis BPS bahwa sektor pertanian pada tahun 2020 mulai dari kuartal 2 hingga kuartal 4 mengalami pertumbuhan yang stabil diangka rata – rata 2,31%. Hal ini memang bertolak belakang dengan sektor lainnya yang saat ini mengalami kontraksi hingga menjadikan sektor pertanian sebagai penyumbang PDB terbesar.

Kendati demikian, dia berharap ke depan Komisi IV DPR RI akan terus mengawal sektor pertanian secara penuh yang salah satunya dengan mendorong agar pemerintah segera membentuk badan pangan nasional sesuai amanat UU.

Kami mendorong dibentukanya badan pangan nasional sesuai amanat UU Pangan tahun 2012 yang sampi saat ini belum terbentuk, saya selaku wakil ketua komisi IV, kami ingatkan kembali kepada pemerintah untuk segera membentuk badan pangan nasional sebagai badan yang dapat mengintegrasikan dan mengkordinasikan kebijakan pangan serta dapat menyelesaikan permasalahan pangan yang ada di tanah air.” harap Budi

Kegiatan ini di buka oleh Fary Francis selaku ketua umum Pemuda Tani Indonesia dan dipandu oleh Suroyo Ketua Harian Pemuda Tani Indonesia serta dihadiri oleh Perwakilan Pimpinan daerah yang memaparkan persoalan pertanian didaerah diantaranya M. Fadly Abdina Ketua DPD Pemuda Tani Sumatra Utara, Darull Izza Al-Fatawi Ketua DPD Pemuda Tani Jawa Timur, Hendra Saputra Ketua DPD Pemuda Tani kalimantan selatan dan Cynthia I. Erkles Ketua DPD Pemuda Tani Sulawesi Utara.

[SD]