Senin, Mei 12, 2025
BerandaBeritaRumah Produksi Bersama di Jonggon Mulai Beroperasi, Diskop Kukar Harap Pengelolaan Jahe...

Rumah Produksi Bersama di Jonggon Mulai Beroperasi, Diskop Kukar Harap Pengelolaan Jahe Meningkat

Infokaltim.id, Tenggarong- Rumah Produksi Bersama (RPB) yang dibangun Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berada di Dusun Mulia Desa Jonggon Jaya Kecamatan Loa Kulu kini sudah mulai beroperasi.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan UKM Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kukar, Dianto Raharjo, Senin (15/05/2023).

Sebagai salah satu daerah yang dipilih langsung oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI, Kukar melalui RPB tersebut akan dijadikan Major Project Sentra UMKM.

Pembangunan RPB tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan maupun produksi jahe di Jonggon.

Ia menyebutkan, Diskop Kukar belum bisa memastikan seberapa banyak olahan jahe yang diproduksi melalui mesin yang ada di RPB. Kini pihaknya tengah melakukan uji coba sementara sembari melihat pangsa pasar.

Dianto berharap agar semua jahe yang dihasilkan oleh petani dapat ditampung di RPB.

Ia juga akan berkoordinasi dengan pengurus koperasi agar bermitra dengan Gapoktan dan masyarakat sekitar. Hal tersebut dilakukan agar jahe yang dipanen oleh petani dapat langsung dikelola melalui RPB.

Selain itu, alasan lain pengurus  koperasi melakukan kemitraan dengan Gapoktan dan masyarakat yang sudah mempunya lahan jahe yakni agar para tengkulak tidak merusak harga pasar.

“Pendekatan itu akan terus kita upayakan. Bahwa kita sudah punya mesin, tinggal jahe kita arahkan ke RPB,” tuturnya.

Ke depan, sambung Dianto, Diskop juga akan berupaya untuk menyepakati Harga Eceran Tertinggi dengan petani, hal tersebut untuk menghindari para tengkulak dalam memainkan harga.

“Bahaya juga kalau tengkulak banting harga. Jadi kita jamin harga sehingga petani tidak cepat melakukan panen atas kemauan tengkulak, nanti kita buatkan Harga Eceran Tertinggi,” ujarnya.

Dengan masa panen sekitar delapan sampai sepuluh bulan, Dianto berharap kepada para petani agar tidak menanam jahe secara serentak, sehingga ketika musim panen stok jahe tidak cepat habis dan perputaran mesin juga tetap beroperasi.

“Kita harus buat kesepakatan untuk mengikat kerja sama. Selain itu pola waktu tanamnya juga tidak boleh serentak atau diatur supaya ketika panen tidak langsung habis dan agar bergilir,” tutupnya.

[Rfr | Ard | Ads Kominfo Kukar].

RELATED ARTICLES

Most Popular