Infokaltim.id, Samarinda- Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Sani Bin Husain, menyoroti permasalahan pekerja yang tidak dibayar gajinya, khusunya 84 pekerja yang membangu Teras Samarinda (Tersa). Menurutnya, perusahaan yang tidak membayar gaji karyawannya adalah tindakan yang zalim.
“Uang kerja itu harus digaji. Kalau dia sudah melaksanakan kewajiban, tidak ada kata lain selain bayar gajinya. Kalau perusahaan tidak bayar, itu zalim,” tegas Sani.
Politisi Fraksi PKS dari Dapil 4 ini menjelaskan bahwa pembayaran gaji adalah hak pekerja yang tidak boleh diabaikan, selama pekerja tersebut telah melaksanakan tugasnya dengan baik. “Asal betul-betul dia sudah melaksanakan semua tugasnya dan tidak ada permasalahan hukum, kenapa sih tidak dibayar juga?” ujarnya.
Sani mengusulkan agar pihak terkait, dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), memanggil perusahaan yang tidak membayar gaji karyawannya untuk dimintai keterangan. “Bangkrut kah ini perusahaannya? Kita perlu tanya juga perusahaannya. Jadi ini perusahaannya dipanggil oleh pihak Disnaker, panggil, tanya, mau bayar?” kata Sani.
Dia menambahkan, jika perusahaan beralasan tidak memiliki uang, maka perlu ditindaklanjuti penyebabnya. “Tanya dulu, penyebabnya apa? Kalau penyebabnya ‘aku tidak mau membayar saja’, ya sudah itu tindak secara hukum,” tegasnya.
Sani menekankan prinsip bahwa upah harus dibayarkan segera setelah pekerja menyelesaikan tugasnya. “Tidak ada yang boleh ditinggalkan orang yang tidak dibayar gajinya. Bayar sebelum keringat kering harus sudah dibayar,” ujarnya, mengutip salah satu prinsip dalam Islam.
Isu gaji yang tidak dibayar menjadi salah satu permasalahan ketenagakerjaan yang cukup sering terjadi di Kota Samarinda. DPRD Samarinda, khususnya Komisi II yang membidangi masalah tenaga kerja, terus mendorong perlindungan hak-hak pekerja di kota ini.
[Arya|Anl|Ads]