Sebanyak 563 orang Terjangkit AIDS, Kasmidi Bulang Minta Kesadaran Masyarakat

Wakil Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kasmidi bulang (tengah) saat menyampaikan arahan. (Infokaltim.id/Ainur).

Infokaltim.id, Sangatta- HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. Perlu diketahui, HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik.

HIV adalah penyakit seumur hidup. Dengan kata lain, virus HIV akan menetap di dalam tubuh penderita seumur hidupnya. Meski belum ada metode pengobatan untuk mengatasi HIV, tetapi ada obat yang bisa memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI pada 2019, terdapat lebih dari 50.000 kasus infeksi HIV di Indonesia. Dari jumlah tersebut, kasus HIV paling sering terjadi pada heteroseksual, diikuti lelaki seks lelaki (LSL) atau homoseksual, pengguna NAPZA suntik (penasun), dan pekerja seks.

Sementara itu, jumlah penderita AIDS di Indonesia cenderung meningkat. Di tahun 2019, tercatat ada lebih dari 7.000 penderita AIDS dengan angka kematian mencapai lebih dari 600 orang.

Dalam hal ini pun kabupaten Kutai Timur (Kutim) juga tidak lepas dari bayang-bayang penyebaran Virus tersebut, berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Kutim, sejak tahun 2019 hingga kini ada 109 nama yang didampingi dan terkonfirmasi terjangkit virus tersebut.

Sedang berdasarkan data dari website Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim pada 2019 silam, tercatat sebnayak 252 orang yang terjangkit, namun jika dihitung dari 2015-2021 jumlah yang terdata secara keseluruhan saat ini adalah 563 yang di bagi berdasarkan umur.

Dalam hal ini KPAD Kutim bersama Dinkes dan stakeholder terkait pun berupaya mendampingi dan memberikan edukasi terhadap para pengidap Aids tersebut, bagaimna tata cara mengatur hidup mereka, mulai dari pola makan yang sehat, berhubungan, hidup berdampingan dengan masyarakat.

Juga memberikan obat-obatan yang sudah di sediakan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, yang bisa di ambil di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga Sangatta.

“Silahturahmi pengurus dan Kelompok Kerja (Pokja) KPAD serta pembentukan dan persiapan panitia peringatan hari AIDS sedunia 2021 Rumah Makan Edy Blangkon, Rabu (17/11/2021).

Ia mengungkapkan bahwa masyarakat Kutim harus lebih waspada dengan virus ini, dan paling utama adalah kesadaran diri kita sendiri atau dari setiap individual untuk menjaga kesehatan dirinya dari tiap faktor yang bisa menyebabkan Aida itu sendiri.

“Kami tetap waspada, selain itu juga cara lainnya adalah dengan kesadaran diri kita sendiri, dalam hal menjahui semua faktor yang menyebabkan AIDS,” pungkasnya.

Dia meminta kepada seluruh masyarakat agar sadar dan tetap memperhatikan lingkungannya atau keluarganya menjauh dari penyakit AIDS.

[Anr | Sdh | Ads]