Infokaltim.id, Samarinda- Salah satu faktor meningkatnya pembangunan desa adalah sektor ekonomi dan kemandirian suatu desa seperti mendirikan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Hal itu akan berpengaruh terhadap capaian indeks membangun desa (IDM) yang saat ini Kaltim meraih peringkat ke-6.
Kategori kemandirian desa terutama pad sektor Bumdes di Kaltim mulai berkembang, misalkan sebagaimana disebutkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (PMPD) Provinsi Kaltim, M Syirajudin, bahwa salah satu Bumdes di Desa Sungai Payang Kecamatan Loa Kulu yang beromset kurang lebih 8 miliar.
“Ini salah satu kreatifitas Pemerintah Desa mendirikan Bumdes sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa yang berada di desa, dan memiliki badan hukum,” tuturnya, Selasa (07/06/2022).
Disebutkan Syirajudin, bahwa pembentukan Bumdes ditetapkan dengan Peraturan Desa. Untuk itu sesuai dengan kebijakan dari pemerintah bagi memberdayakan masyarakat Desa agar bisa berkembang taraf ekonominya, maka Desa-Desa di Kaltim telah memiliki BUMDes.
Hasil perolehan dari Bumdes milik Desa Sungai Payang tersebut, diuraikan Syirajudin berasal dari sektor jasa, seperti mengambil usaha laudry dari perusahaan sawit sekitar desa tersebut. Kemudian, pengisian bahan bakar minyak (BBM) untuk angkutan tambang dan jasa katering.
“Masing-masing beromset ratusan hingga miliaran, misalkan sektor laundry menyumbang 1 miliar, jasa angkutan sawit beromset 3 miliar, katering 1 miliar dan jasa pengangkutan BBM capai 500 juta,” sebutnya.
Dirinya mengapresiasi dari kinerja desa tersebut, bahwa hal itu merupakan pemasukan yang luar biasa, termasuk untuk angkutan. Sehingga untuk satu  tahun, bisa menghasilkan 8 miliar Pendapatan Asli Desa.
Selain itu, diungkapkan Syirajudin, seperti Bumdes di Muara Badak, ada potensi sumber daya alam yang berlimpah dari limbah Sawit.
“Limbah Sawit, yang jatuh, mereka memanfaatkanya menjadi Lidi. Sehingga untuk meningkatkan ekonomi warga Desa, mereka ada satu wadah, para ibu yang melaksanakan kegiatan dari limbah tersebut mereka raut, untuk menjadi Lidi,“ jelasnya lagi.
Lanjut Sirajudin, hal itu sangat luar biasa permintaannya cukup tinggi, masyarakat Desa betul-betul di berdayakan. Kerja sama dengan eksportir untuk menjual produk-produk Lidi hasil limbah, menjadi kegiatan masyarakat di BUMDes.
“Di desa miliki  LKD  (Lembaga Ketahanan Desa) yang di dalamnya ada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), untuk menyerap aspirasi Masyarakat Desa. Misal kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Desa, karena Desa juga miliki RJPMDes (Rencana  Jangka Pendek  Menengah Desa), yakni Anggaran Belanja Desa Satu Tahun, jadi masyarakat di sana di berdayakan,“ beber Syirajudin.
Termasuk kegiatan dari Pemerintah Pusat yakni program air bersih dan sanitasi, di mana masyarakat Desa, ungkap Syirajudin, juga turut diberdayakan dalam rangka mengelola Air bersih dan sanitasi lingkungan.
“Ada total 841 Desa di Katim dan hampir 370 Desa yang sudah terdaftar BUMDesnya, yang  tersebar di 7 Kabupaten. Dengan adanya BUMDes  membangkitkan ekonomi Desa, menjadi mata pencaharian luar biasa bagi masyarakat setempat.“
[Ard | Adv Diskominfo Kaltim]