Infokaltim.id Tenggarong- Anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) dari Dapil VI Sopan Sopian memberikan perhatian khusus terhadap rencana pembangunan pabrik minyak makan merah di Kecamatan Kembang Janggut, yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
Dalam penyampaiannya, Ia menekankan pentingnya kajian yang mendalam sebelum proyek ini direalisasikan.
“Pembangunan pabrik harus melalui analisis yang matang, terutama terkait kapasitas produksi dan kebutuhan bahan baku. Jangan sampai nanti mangkrak seperti beberapa proyek sebelumnya,” ujarnya pada Senin (25/11/2024).
Menurut dia, pendataan mengenai potensi produksi di wilayah tersebut harus benar-benar dimaksimalkan untuk menghindari masalah di kemudian hari.
“Kita dorong pemerintah untuk mematangkan pendataan dulu. Misalnya, kapasitas produksi, bahan baku, hingga sistem operasionalnya. Kalau tidak jelas, dikhawatirkan pabrik ini tidak berjalan optimal,” tambahnya.
Politikus Gerindra tersebut, mengingatkan agar tidak mengulangi kesalahan seperti yang terjadi pada Rumah Penggilingan Padi (RPU) di Tenggarong Seberang.
Pasalnya, proyek tersebut tidak berjalan efektif karena kurangnya hilirisasi dan koordinasi antara kelompok tani, Perusahaan Daerah (Prusda), dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Jika pabrik ini dibangun, harus ada koneksi yang jelas antara pihak-pihak terkait, seperti Prusda dan BUMDes, agar rantai produksi tidak terputus. Jangan sampai pabrik yang dibuat dengan biaya besar justru tidak memiliki pemanfaatan,” jelasnya.
Sopan juga menyoroti pentingnya memahami kebutuhan masyarakat dan memastikan bahwa fasilitas yang dibangun sesuai dengan harapan serta kondisi di lapangan.
“Kita perlu belajar dari proyek lain, seperti sarana air bersih, yang meskipun bagus, tidak bisa dimanfaatkan karena kurang analisis,” tegasnya.
Ia berharap, pembangunan pabrik minyak makan merah di Kembang Janggut dapat menjadi proyek yang berkelanjutan, bermanfaat bagi masyarakat, dan mendukung sektor ekonomi lokal di Kukar.
“Harus ada komunikasi dan koordinasi lebih baik agar proyek ini benar-benar efektif,” sarannya.
[Adv|DPRD Kukar]