Minggu, April 20, 2025
BerandaBeritaWarga Keluhkan Air Keruh, PDAM Tirta Mahakam Kukar Sampaikan Sebab Sungai Ngalir...

Warga Keluhkan Air Keruh, PDAM Tirta Mahakam Kukar Sampaikan Sebab Sungai Ngalir Warna Coklat dan Oksigen Rendah

Infokaltim.id, Tenggarong- Dalam beberapa hari terakhir di media sosial, banyak pelanggan yang menyampaikan keluhan pelayanan Perumda Tirta Mahakam (PDAM) terkait berkurangnya kuantitas dan kualitas air. Pelanggan mengeluhkan air yang berwarna coklat pekat, debit mengecil, bahkan air yang tidak mengalir. 

Menanggapi hal tersebut Kepala Bagian Humas Perumda Tirta Mahakam mengungkapkan bahwa air keruh atau air bangar yang dialami pelanggan PDAM di beberapa wilayah disebabkan oleh menurunnya kualitas bahan baku air Sungai Mahakam dengan warna coklat dengan kadar oksigen rendah. Hal ini membuat pengolahan air menjadi air bersih menjadi sulit.

Kepala Bagian Humas Perumda Tirta Mahakam Wahono menjelaskan bahwa dampak dari air bangar ini dirasakan oleh seluruh PDAM yang mengambil air baku dari Sungai Mahakam, seperti di wilayah Benua Puhun, Muara Kaman, Sebulu, dan Tenggarong.

“Kami meminimalkan produksi, tetapi air tetap berwarna merah pekat. Jika produksi dimaksimalkan, justru tidak bisa terolah dengan baik,” ujarnya.

Selain masalah kualitas air, Perumda Tirta Mahakam juga mengidentifikasi gangguan aliran air di Kecamatan Tenggarong.

“Hal ini terjadi setelah proyek normalisasi drainase oleh Pemerintah Kabupaten. Kemungkinan ada indikasi penyumbatan atau kebocoran, namun pengecekan di lapangan masih terkendala oleh kondisi air pasang yang menutupi pipa PDAM,” jelasnya. 

Sebagai langkah penanganan, PDAM menyediakan layanan distribusi air bersih menggunakan mobil tangki secara gratis bagi pelanggan yang tidak mendapatkan air lebih dari 3 hari.

“Air akan dikirim langsung ke rumah-rumah, tetapi harus dikoordinasikan oleh RT setempat agar lebih tertib,” jelas Wahono.

Untuk itu Perumda Tirta Mahakam meminta masyarakat bersabar karena jumlah armada mobil tangki terbatas sementara permintaan tinggi.

“Kami terus memantau kondisi air dan menunggu situasi memungkinkan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut di lapangan,” tuturnya. 

[dhl|hms|pro|adv]

RELATED ARTICLES

Most Popular