25 Ribu Nelayan dan Budidaya Ikan Siap Difasilitasi DKP Kukar

Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kukar, Muslik. (Infokaltim.id/Rahadian).

Infokaltim.id, Kukar- Program prioritas Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara (Kukar) terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Misi ketiga yakni penguatan pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif.

Program dedikasinya berupa pengembangan pertanian berbasis kawasan, didalamnya upaya DKP untuk memberikan fasilitas 25 ribu nelayan dan budidaya ikan. Fasilitas yang diberikan berupa sarana prasarana (Sapras) dalam rangka meningkatkan produksi dan pemasaran hasil ikan.

Sekretaris DKP Kukar, Muslik mengatakan program ini bernama nelayanku hebat, salah satunya perikanan tangkap. Kemudian, program Ikanku Lestari yaitu bagaimana nelayan bisa mandiri pakan dan benih serta kawasan bersinar.
Dari situ diterjemahkan menjadi sejumlah kegiatan seperti pengawasan sumber daya kelautan, pengembangan budidaya perikanan, pengelolaan dan pemasaran hasil perikanan.

“Nelayanku Hebat khususnya di daerah perairan laut disana kita lebih kepada meningkatkan armada tangkap,” ucap Muslik, Rabu (20/10/2021).

Wilayah hulu terdapat perairan dan sangat berpotensi, sebab banyak berbagai jenis ikan. Sehingga, kata Muslik, perlu didorong agar menjaga kelestarian terutama mengendalikan ilegal fishing.

“Bantuan Sapras untuk memfasilitasi nelayan yang menggunakan alat tangkap berbahaya, kami alihkan pakai alat tangkap ramah lingkungan,” katanya.

Disisi lain, pengembangan budidaya ikan pun dilakukan untuk mengurangi ketergantungan benih dari luar Kukar. Pihaknya berupaya agar kebutuhan benih bisa terpenuhi, dengan memaksimalkan fungsi Unit Pembenihan Rakyat (UPR) yang ada di Tenggarong Seberang dan Sangasanga.

Pembinaan kepada pelaku budidaya perikanan dalam bentuk pelatihan juga akan diberikan. langkah ini bertujuan agar meningkatkan keterampilan dalam mengelola ikan sehingga hasil yang didapatkan pun optimal. Tak luput, pengembangan manajemen pengelolaan melalui kapasitas kelembagaan atau Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) tetap digalakkan.

“Basis pembinaan kita dari Pokdakan sebab bantuan Sapras harus ada kelompok, rata-rata di Kukar sudah memiliki kelompok,” pungkasnya.

[Rzf | Sdh | Ads]