Infokaltim.id, Balikpapan- Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik menaruh harapan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dapat membantu pemerintah membuat program solutif mengatasi persoalan di masyarakat.
“Saya ingin organisasi kemasyarakatan termasuk IPM dapat menjadi problem solver (pemecah permasalahan),” tegas Pj Akmal Malik saat memberi arahan pada Rapat Koordinasi Nasional Ikatan Pelajar Muhammadiyah, di Hotel Astara Balikpapan, Kamis (14/11/2023).
Akmal mengatakan cukup senang dengan munculnya kader-kader baru di Indonesia. Dalam catatannya selaku Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, tercatat kurang lebih 344 ribu ormas. Jumlah itu belum termasuk yayasan atau perkumpulan (paguyuban).
“Jumlahnya juga sekitar 314 ribu organisasi. Itu baru tingkat pusat. Belum lagi di provinsi,dan kabupaten/kota yang juga ribuan,” bebernya.
Pj. Akmal mengaku senang dengan banyaknya ormas dan perkumpulan, apalagi menurutnya berkumpul sebagai bagian dari ibadah jika perkumpulan itu mengarah pada pemecahan masalah di masyarakat.
Salah satu permasalahan di Kaltim saat ini adalah masalah tambang ilegal. Dirinya berharap anak-anak muda IPM dapat berkontribusi menjadi problem solvernya.
“Contohnya saya ajak anak-anak SMK/SMA belajar menanam. Ini juga sebagai amal jariyah kita,” ujar Akmal
Sementara Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Irwan Akib mengatakan masa depan Indonesia saat ini berada di generasi muda dan pelajar, yang akan menentukan perjalanan panjang menuju Indonesia Emas 2045.
“Desember nanti kita akan mengadakan Tanwir di Kupang, temanya kemakmuran untuk semua,” ujar Irwan.
Kemakmuran, menurutnya hanya bisa dicapai dengan keadilan terlebih dulu. IPM diharapkan dapat menghadirkan Islam yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi semua).
“Islam bukan hanya untuk umat Islam, tetapi harus menjadi rahmat bagi alam dan semuanya,” tutur Irwan.
[hms|anl|adv diskominfo kaltim]