Rabu, Mei 7, 2025
BerandaBeritaSebanyak 112 Mahasiswa Lulusan Diploma III Keperawatan dan Profesi Ners UMKT Resmi...

Sebanyak 112 Mahasiswa Lulusan Diploma III Keperawatan dan Profesi Ners UMKT Resmi Diangkat Sumpah

Infokaltim.id, Samarinda- Sebanyak 112 orang mahasiswa lulusan Diploma III Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Kaltim (UMKT) dilakukan angkat sumpah keprofesianya pasca lulus.

Kegiatan angkat sumpah tersebut digelar oleh Fakultas FIK UMKT yang berlangsung di Gedung E Kampus UMKT, Jalan Juanda Rabu (29/06/2022). Pengambilan sumpah tersebut disaksikan oleh seluruh hadirin yaitu Rektor UMKT, Profesor Bambang Setiaji, Plh Dinkes Kaltim Setyo Budi Basuki, Dekan FIK UMKT Nunung Herlina, Ketua PWM Kaltim Kyai Syutman, dr. Agus Sukaca, Wakil Rektor UMKT Suwoko, Kepala Prodi Kesehatan dan Profesi Ners UMKT dan seluruh Civitas Akademik UMKT, pengajar di FIK UMKT.

Sebanyak 112 orang lulusan Diploma III dan Profesi Ners UMKT yang terdiri atas 94 orang dari profesi ners dan Diploma III Keperawatan sebanyak 18 orang itu diambil sumpah yang dilakukan oleh Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kaltim, Ismansyah membacakan angkatan sumpah dihadapan para tamu undangan yang diikuti para peserta lulusan tersebut.

Nampaknya, pengambilan angkatan sumpah berjalan khidmat, sebab dengan sumpah itu para lulusan dapat berpegang teguh dalam menjalankan tugas dan profesinya sebagai perawat diberbagai kesempatan dan pengabdiannya terhadap masyarakat.

Rektor UMKT, Profesor Bambang Setiaji mengucapkan selamat kepada para lulusan yang baru saja diangkat sumpahnya pasca lulus pada jurusan keperawatan dan profesi ners.

“Saya ucapkan selamat kepada anak-anak yang sudah diambil sumpah pada hari ini, teruslah berkarya di tengah masyarakat,” ucap Bambang.

Dia mendorong para lulusan yang baru saja diangkat sumpahnya di bidang keperawatan dan profesi ners ini mampu mengudate ilmu pengetahuannya di bidang kesehatan serta bisa mengabdikan diri di tengah masyarakat terutama di daerah-daerah pelosok. Sebab tenaga kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat pelosok.

“Sebab itu, kami juga berharap anak-anak terus belajar dan belajar menimbah ilmu pengetahuannya dan harus kreatif,” pungkasnya.

Dirinya juga menginginkan agar para lulusan ini mampu menciptakan layanan kesehatan yang inovatif menyesuaikan perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat kemajuannya. Misalkan, disebutkan Bambang, membuat eletronik kesehatan atau e-health.

“Karena sekarang ini, orang-orang pengennya layanan itu mudah dan cepat. Cara satu-satunya adalah melalui layanan eletronik. Dari rumah saja mereka bisa berkonsultasi kesehatannya dan langsung dianalisa oleh tim kesehatan sudah bisa mendapatkan rekomendasi obat yang mau dikonsumsi,” ujarnya.

Ke depan, diharapkan Bambang, para lulusan ini memikirkan konsep layanan itu dan mampu menciptkan peluang dan lapangan kerja di bidang kesehatan yang modern dan inovatif.

Dekan FIK UMKT, Doktor Nunung Herlina menyebutkan, pengambilan angkat sumpah para lulusan ini dilakukan sebagai kewajiban dan tanggungjawab kampus untuk mengikat profesinya dan menjaga almamater kampus.

Dekan FIK UMKT, Doktor Nunung Herlina.

Disebutkan Nunung, bahwa pengambilan angkat sumpah berjumlah 112 orang yang terdiri atas 94 orang dari profesi ners dan Diploma III Keperawatan sebanyak 18 orang. Dengan angkat sumpah ini, kata dia, bahwa para lulusan ini benar-benar menjalankan profesinya dengan baik ketika bersentuhan san mengabdikan diri kepada masyarakat.

“Kami selaku Kampus UMKT dan Fakultas FIK sebenarnya tidak melepas begitu saja meskipun mereka sudah lulus, kami tetap mempunyai tanggungjawab, mereka tetap kami pantau secara profesinya bekerja dimana dan apa pekerjaannya melalui tracer studi, jadi kami tetap berhubungan,” ungkap Nunung.

Misalkan disebutkan Nunung, bahwa para alumni ini tidak semua menjadi aparatur sipil negara (ASN) atau bekerja di lembaga kesehatan, tentu pihaknya juga masih memiliki tanggungjawab dengan memberikan pembekalan melalui sektor entrepreneurship yang sudah diajarkan pada semester delapan.

“Nah itu, kalau mereka tidak mendapatkan pekerjaan sesuai bidang kesehatan, mereka bisa mempunyai keterampilan berbisnis diberbagai sektor termasuk kesehatan, contohnya mereka bisa membuat usaha lewat online,” tuturnya.

Hal ini dilakukan, diungkapkan Nunung, sehingga para lulusan dapat menjadikan dirinya bermanfaat dan tidak khawatir dengan masa depannya. Para lulusan juga harus memiliki kreatifitas dan inovasi yang dilakukan secara kolektif atau berkolaborasi, agar sesuatu yang direncanakan dikerjakan barengan pasti akan berjalan dengan baik.

“Dan kami (UMKT, red) juga akan membuka Geriatric Foundation (Yayasan lanjut usia) di Kampus UMKT, ini rencananya menjadi pusat keperawatan, jadi kami juga merekrut para lulusan itu untuk menjalankan yayasan itu bisa direkrut,” sebut Nunung.

Dia mengharapkan agar para lulusan setelah diambil angkat sumpah ini dapat menjalankan tugas sesuai keilmuannnya di lembaga kesehatan dan harus memiliki kreatifitas dan inovatif dalam bidang yang ditekuni.

Sedangkan, Ketua DPW PPNI Kaltim, Ismansyah mengapresiasi civitas akademik UMKT yang telah membimbing dan mengajarkan calon tenaga kesehatan muda di bidang keperawatan dan profesi ners hingga lulus dan akan menyebar ke lembaga kesehatan untuk mengabdikan diri dan berkarya di tengah masyarakat.

“Kemajuan ilmu pengetahuan di UMKT sangat maju dan sudah bersaing di kampus-kampus lainnya di Indonesia, terbukti sudah banyak alumni kesehatan yang sudah berkarya banyak lulusan dari kampus ini,” ujar Ismansyah.

Diungkapkan Ismansyah, banyak tantangan dan persoalan yang bakal bermunculan setelah para lulusan nantinya akan bekerja atau bersentuhan langsung dengan masyarakat.

“Karena itu kami berharap semua lulusan ini mendaftarkan diri menjadi anggota PPNI Kaltim agar kami dapat membantu dan memandu saudara semua serta membimbing anda semua di lapangan,” imbuhnya.

Kemudian, para lulusan juga harus memahami aturan yang berlaku di bidang kesehatan yaitu Undang-undang (UU) No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan dengan aturan pelaksanaan Permenkes No. 26 tahun 2019 dan UU No. 36 tahun 2016 tentang Tenaga Kesehatan.

Rektor UMKT, Profesor Bambang Setiaji saat memberikan sambutannya pada kegiatan pengambilan angkat sumpah diploma III Keperawatan dan Profesi Ners.

Dirinya menegaskan prodak aturan ini benar-benar mempelajari dengan seksama aturan tersebut yang berlaku di negara ini. Hal ini diperlukan agar menjalankan tugas sesuai dengan aturan dan kode etik yang sudah diatur agar tindak melampaui batas-batasannya dan berada dijalur yang benar.

“Dari aturan itu senua harus mengetahui profesi kita, salah satunya adalah ketika ingin bekerja harus berkewajiban mengantongi surat tanda registrasi keperawatan (STRP), karena semua lembaga kesehatan mempersyaratkan itu,” tegasnya.

Para lulusan ini selain dapat bekerja di lembaga kesehatan pemerintah maupun swasta, namun saat ini sangat kurang menyediakan lapangan kerja di sektor kesehatan. Sebab itu, dikatakan Ismansyah, para lulusan ini bisa melakukan praktek mandiri baik secara individu dan berkelompok.

“Kalau saran kami membuka praktek mandiri itu lebih baik berkolaboratif. Selain menyerap lapangan kerja, juga bisa memberdayakan ilmu sesama profesi kesehatan dan juga mampu menyelesaikan persoalan kesehatan di tengah masyarakat,” harapnya.

Dirinya berpesan para lulusan itu agar menjaga nama baik almamater dan profesinya ketika sudah terjun ke dunia kerja sesuai profesinya maupun lainnya. Begitu juga ketika berkerja di lembaga kesehatan jangan sungkan berdiskusi dengan senior-seniornya dan ikuti cara kerjanya yang sesuai aturan dalam ilmu keperawatan.

Kendati demikian, diakhir sambutan Plh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Setyo Budi Basuki turut bangga Kampus UMKT termasuk perguruan tinggi yang mampu mencetak sumber daya manusia di Benua Etam ini yang sangat berkualitas khususnya tenaga kesehatan keperawatan.

“Ini termasuk kontribusi kampus UMKT terhadap menyukseskan program Pemprov Kaltim yaitu menuju Kaltim yang berdaulat dengan menyiapkan SDM yang berakhlak mulia dan berdaya saing.” tukasnya.

Dengan diangkat sumpah keperawatan dan profesi ners ini bukan berarti tugasnya selesai, tapi kata Setyo ini baru langkah permulaan menuju pengabdian yang sesungguhnya. Sebab itu para lulusan dituntut untuk turus menerus meningkatkan kemampuan dan ilmu pengetahuannya dalam hal profesi dan etos kerja serta berograganisasi.

Dia menyebutkan, data tenaga kerja keperawatan di Kaltim yang bekerja dilayanan kesehatan swasta maupun pemerintah tercatat hingga 26 Juni 2022 sebanyak 10.625 orang, yang terdiri atas 3.205 orang tenaga kesehatan berstatus ASN dan 7.420 orang non ASN.

“Jadi sekarang ini memang fasilitas kesehatan milik pemerintah tidak lagi menerima tenaga kesehatan berstatus honorer, maka kami mendorong para lulusan ini agar mendaftar uji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan juga diharapkan kemandiriannya terhadap profesinya dengan membuka praktek,” harapnya.

[Ard | Adv UMKT]

RELATED ARTICLES

Most Popular