Akses Jalan Menuju Bandara APT Pranoto Kerap Timbulkan Kemacetan, Pemkot Diminta Bangun Jalan Baru

Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra. (Infokaltim.id/Suhardi).
Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra. (Infokaltim.id/Suhardi).

Infokaltim.id, Samarinda- Pemerintah Kota (Pemkot) berpikir untuk membangun jalan baru diproyeksikan Jalur Desa Pampang dijadikan jalur singgah sekaligus dijadikan pengembangan destinasi wisata.

Jalur tersebut melewati, kampung yang disebut Desa asli Suku Dayak, rencana Pemkot Samarinda tersebut, merespon akses jalan menuju bandara masih satu akses yang berada di Jalan DI Panjaitan, kerap banjir hingga macet, hal itu akan mempengaruhi mobilitas masyarakat ke Bandara APT Pranoto.

Wakil Ketua DPRD Samarinda, Samri Shaputra menilai rencana Pemkot tersebut merupakan langkah yang tepat, karena selama ini jalur ke Bandara APT Pranoto yang melewati jalan DI Panjaitan sebagai pintu akses pertama keluar masuk Kota Samarinda terus melintasi Jalan Poros Samarinda-Bontang tersebut, masih mengalami berbagai kendala, misalkan kemacetan hingga mengakibatkan keterlambatan menuju Bandara APT Pranoto

“Akses ke Bandara APT Pranoto saat ini menurut saya kurang layak, kalau dibandingkan dengan daerah lain biasanya akses ke bandara itu jalannya mulus,” ujarnya, di Gedung DPRD Samarinda, Jum’at (15/10/2021).

Dia menilai, suah saat Samarinda menjadi kota yang tertata dengan indah sehingga membuat nyaman bagi warga setempat maupun dari luar daerah.

“Jalan menuju ke bandara ini belum standar. Kalau ada wacana itu kami mendorong saja,” ucapnya.

Politikus PKS tersebut berangapan, bahwa pembangunan Bandara APT Pranoto tersebut terbilang masih baru dan membutuhkan waktu dan perencanaan pembangunan hingga anggaran perlu dimatangkan. Sehingga dia pun yakin Pemkot tidak membiarkan begitu saja akses jalan menuju bandara tersebut tidak memiliki akses alternatif atau dipermanenkan, pasti ada perubahan yang dilakukan Pemkot.

Akses jalan Bandara APT Pranoto, kata Samri, patut dilakukan pembangun yang tertata dengan baik, karena salah satu bentuk keindahan Kota Samarinda adalah mempercantik pembangunan akses jalannya, upaya untuk menarik perhatian dari daerah lain. Apalagi melintasi jalur Desa Pampang sebagai akses singgah, disana terkenal dengan budaya-budaya asli Dayak sebagai representasi Kalimantan Timur.

“Kalau berpikir secara ekonomi, di bukanya jalur baru melintasi Desa Pampang yang jelas akan menambah wisatawan tentu menambah pendapatan asli daerah,” ujar Samri.

Dia berharap agar Pemkot Samarinda terus melakukan kajian yang komprehensif, jika dianggarkan untuk dibangun, tentu pengerjaannya jangan sampai asal-asalan mengejar proyek tapi kualitasnya kurang baik.

[SDH | ADS]