Foto Ilustrasi
Infokaltim.id,- Setelah melaksanakan kewajiban berpuasa pada bulan Ramadhan 30 hari, biasanya ummat Islam menutup puasa dengan menggelar hari raya idul fitri, tepat 1 Syawal setiap tahunnya. Kerap didengar adalah ucapan minal ‘aaidziin wal faaiziin, tahukah makna dari ucapan itu?
Ucapan itu kerap didengar saat ucapan yang beredar melalui media sosial (medsos), berupa pesan di Whatsapp, Facebook, Instagram, Twiter dan platform lainnya bahkan ucapan saat khotbah maupun secara langsung diucapkan kepada sahabat atau keluarga dekat dengan kata minal ‘aaidziin wal faaiziin.
Sementara ucapan itu kerap ditambahkan dengan ucapan mohon maaf lahir batin, sebagian orang pun mengira bahwa ucapan minal aiidin wal faiiziin itu bermakna permohonan maaf terhadap sesama saudara.
Ternyata maknanya berbeda jauh dengan ucapan mohon maaf lahir batin, namun ucapan minal ‘aaidziin wal faiiziin artinya semoga Allah Swt menjadikan kita dari orang-orang kembali kepada ketakwaan atau kesucian dan memperoleh kemenangan. Sebenarnya ucapan itu bagian dari penyederhanaan dari hadis Nabi Muhammad Saw, dari Jubair Bin Nafir dengan dirangkai secara utuh kalimat ucapan tersebut menjadi,” taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu ‘ammin wa antum bi khair”.
Artinya: Semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadhan) kami dan kamu. Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu senantiasa dalam kebaikan.
Ucapan tersebut kerap dilakukan oleh para sahabat Nabi saat bertemu dengan sahabat lainnya ketika hari raya tiba. Biasanya ucapan Taqaballahu Minna wa Minkum. Artinya, “Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian”, ini sering diucapkan kepada sahabat lainnya, sedangkan orang yang mendapat ucapan ini menjawabnya dengan Taqaballahu ya Karim. Artinya, “Semoga Allah menerima doa kami.”
Ucapan Minal Aidin wal Faizin kependekan dari Ja’alanallahu Minal Aidin wal Faizin. “Artinya, semoga Allah menjadikan kita termasuk orang yang kembali fitrah dan orang yang mendapat kemenangan.” Sebab selama Ramadhan ummat Islam telah menjalani ibadah puasa sebulan penuh dengan kesabaran ketabahan dan keikhlasan menahan makan dan minum terutama menahan hawa nafsu selama berpuasa. Sehingga tiba hari raya idul fitri ummat Islam merayakan kemenangannya telah melaksanakan puasa dengan penuh kecintaan serta mengisinya dengan amalan-amalan kebaikan.
Kendati demikian, ucapan Mohon Maaf Lahir batin yang kerap diucapkan setelah ucapan minal ‘aaidin wal faaidziin tersebut, sesungguhnya kreasi para ulama-ulama di Nusantara atau ulama Indonesia sebagai bentuk membangun spirit persaudaraan dan ukhuwah islamiyah tetap kokoh dan menjalin kembali tali silaturahim.
Inilah Kehebatan ulama Indonesia melakukan dakwah berbagai cara untuk menjaga ukhuwah diantara sesama muslim agar tidak tercerai berai, dengan menambahkan ucapan Mohon Maaf Lahir Batin yang menjadi tradisi umat Islam di Indonesia saling berkunjung ke rumah sesama, berjabat tangan, bermaaf-maafan dengan suguhan makanan yang paling populer adalah ketupat bahkan hari raya idul fitri ini disebut sebagai hari raya ketupat, sebab setiap rumah tentu menyediakan makanan tersebut dari anyaman daun kelapa.
Apakah ucapan Mohon Maaf Lahir Batin itu salah?, Hal ini tidak demikian tentu ucapan ini sudah menjadi tradisi yang telah diwariskan para ulama Indonesia, maka teruslah diucapkan.
Penulis : Suhardi D
Editor : SDH
Info Terbaru
- Jajaran DPRD Kukar Gelar Rapat Paripurna Ke-31 Bahas Tanggapan Pemerintah dan Pembentukan Pansus
- DPRD Kukar Gelar Rapat Paripurna Ke-30 Bahas Nota Penjelasan Empat Raperda Inisiatif
- DPRD Kukar Gelar Rapat Paripurna Ke-29 Bahas Lima Raperda Penting
- Fachrudin: Bantuan untuk Sektor Perikanan di Kukar Sudah Tercover
- Miftahul Janah: Infrastruktur Kota Bangun Darat Fokus Utama untuk Percepatan Pembangunan