Badak Sumatera di Kaltim Habitatnya Terancam Akibat Kerusakan Hutan, Pemprov Kaltim Tengah Berupaya Selamatkan

Badak Sumatera atau disebut dicerorhinus sumatrensis. (Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Samarinda- Pemprov Kaltim melalui Balai Konservasi Sumber Daya Aalam (BKSDA) Kaltim berkomitmen dengan berkomitmen menyelamatkan Badak Sumatera atau disebut dicerorhinus sumatrensis pada pergelaran Fokus Grup Diskusi (FGD) dan Deklarasi Rencana Aksi Darurat Penyelamatan Populasi Badak Kalimantan pada Hari Badak Sedunia.

Kegelisahan Pemprov Kaltim melalui BKSDA tersebut, bahwa salah satu satwa yang akhir-akhir ini disinyalir punah adalah Badak Sumatera yang berada di Kaltim.

Sebab, habitnya sangat terancam akibat adanya pengerusakan hutan secara alami maupun tangan manusia seperti pematangan lahan untuk sawit dan pertambangan. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan habitat Badak yang diketahui saat ini hanya sisa 23 ekor yang tersebar di Kabupaten Mahulu dan Kabupaten Kutai Barat tersebut.

Secara populasinya, Badak tersebut berjumlah 100 ekor yang tersebar di Kalimantan, Sumatera dan negara lainnya.

Selain itu, ancaman utama yang dialami oleh Badak Sumatera adalah berkurangnya luasan hutan yang menjadi habitat badak, fragmentasi habitat, aktifitas masyarakat di sekitar habitat Badak, perburuan dan aktifitas illegal lainnya, degradasi kualitas habitat.

Operasi penyelamatan adalah awal dari program penyelamatan yang telah direncanakan, tujuannya untuk menyelamatkan spesies dari kepunahan, dan akhirnya meningkatkan populasi Badak Sumatera di habitat alaminya, baik di Sumatera maupun di Kalimantan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kaltim, Ence Achmad Rafiddin Riza menegaskan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sangat mendukung dalam upaya konservasi Badak Sumatera di Kaltim, karena Badak Sumatera merupakan salah satu mamalia yang keberadaannya sangat terancam dikarenakan jumlah populasinya yang kecil.

Hal itu disampaikannya  Rafiddin dalam kegiatan FGD Penyusunan Strategi Darurat Konservasi Badak Sumatera  dan Deklarasi Rencana Aksi Darurat Penyelamatan Populasi Badak Kalimantan pada Hari Badak Sedunia, Senin lalu, kutip Tim Publikasi Biro Adpim Setdaprov Kaltim.

Menurut Rafiddin, dalam melakukan konservasi Badak Sumatera di Kaltim, penting komitmen para pihak guna menjaga kelestarian populasi Badak Sumatera di Kaltim yang statusnya saat ini dikategorikan terancam punah.

Selain adanya komitmen, juga diperlukan strategi dalam membangun arah konservasi yang diharapkan, sehingga dalam implementasinya dapat teridentifikasi sumber-sumber permasalahan apa saja nantinya yang timbul dalam pengelolaan konservasi Badak Sumatera di Kaltim.

“Ketika sumber permasalahan atau kendala-kendala yang muncul dalam implementasi konservasi telah teridentifikasi, maka perlu kerja sama para pihak maupun stakeholder terkait untuk dapat memecahkan segala permasalahan yang timbul dalam upaya pelaksanaan konservasi Badak Sumatera di Kaltim,” paparnya.

Suasana FGD yang digelar DLH Kaltim dalam penyelamatan Badak Sumatera di Kaltim.

Implementasi dari dukungan Pemerintah Provinsi Kaltim, maka diperlukan langkah cepat dalam upaya konservasi Badak di Kaltim dengan menyusun strategi darurat konservassi Badak Sumatera di Kaltim.

Rafiddin menambahkan, para peserta FGD ini dapat memberikan masukan, ide ataupun gagasan dalam merumuskan strategi apa saja yang perlu dilakukan dalam upaya konservasi badak di Katim dan membentuk wadah atau forum kolaborasi dalam mewujudkan komitmen dan strategi yang telah dibangun,” pinta Rafiddin. Kamis (02/06/2022).

Kepala BKSDA Kaltim Ivan Yusfi Noor, mengatakan,  tujuan pelaksanaan FGD Penyusunan Strategi Darurat Konservasi Badak di Kalimantan adalah menguatkan komitmen para pihak terhadap penyelamatan badak di Kaltim, serta menyusun strategi darurat konservasi Badak di Kalimantan dengan melakukan langkah-langkah apa apa saja dan siapa-siapa saja yang terlibat.

“Selain penguatan komitmen para pihak terhadap penyelamatan Badak Sumatera di Kaltim, tentu yang terlibat nanti kita harapkan dapat melakukan aksi-aksi sesusai kapasitas masing-masing, serta membentuk wadah kolaborasi untuk mencari solusi dalam pelaksanaan maupun pemecahan permasalahan dalam pengelolaan konservasi populasi Badak Sumatera di Kaltim,” kata Ivan Yusfi Noor.

Upaya penyelamatan Badak Sumatera di Kaltim ini, juga didukung oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, Sekretariat Bersama Badak Indonesia, Yayasan WWF Indonesia, Aksi Konservasi Hutan Tropis (TFCA), Yayasan Badak Indonesia (YABI), Aliansi Lestari Rimba Terpadu (ALeRT), Institut Pertanian Bogor (IPB), PT. Hutan Lindung Kelian Lestari (HLKL), Borneo Rhino Alliance (BORA), Universitas Mulawarman, Komunitas Pecinta Alam Damai (KOMPAD), mitra terkait lainnya, dan komunitas masyarakat adat.

[Ard | Adv Dsikominfo Kaltim]