Bahas PAD, Komisi II DPRD Samarinda Kunker ke Bogor

Jajaran Komisi II DPRD Samarinda saat melakukan kunker ke Bogor. (Infokaltim,.id/Ist).

Infokaltim.id, Samarinda-Komisi II DPRD Samarinda melakukan kunjungan kerja (kunker) ke DPRD Kota Bogor. Pertemuan tersebut membahas tentang PAD di Bogor pada Kamis (16/6/2022).

Muhammad Rudi selaku Anggota Komisi II DPRD Samarinda yang juga melakukan kunker ke Bogor tersebut mengatakan, bahwa Pemkot dan DPRD Bogor telah menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 sebesar Rp 2,53 triliun.

“Hal tersebut tertuang di dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 tahun 2021 tentang APBD Tahun Anggaran 2022 dan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 154 tahun 2021 Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2022,” ungkaonya.

Sedangkan disebutkan Rudi, untuk pendapatan daerah Rp 2,32 triliun, belanja daerah Rp 2,52 triliun dan pembiayaan daerah untuk penerimaan Rp 205,4 miliar, pengeluaran Rp 12,5 miliar.

Kemudian, kata Rudi, pendapatan daerah direncanakan Rp 2,32 triliun yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), pendapatan transfer dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

“PAD direncanakan sebesar Rp 1,1 triliun yang terdiri atas pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah,” ujarnya.

Politikus Gerindra itu mengungkapkan, untuk PAD dari pajak daerah ditargetkan Rp 774,1 miliar terdiri dari pajak hotel Rp 95 miliar, pajak restoran Rp 150 miliar, Pajak hiburan Rp 32 miliar, pajak reklame Rp 11,5 miliar, pajak penerangan jalan Rp 53 miliar, pajak parkir Rp 15 miliar, pajak air tanah Rp 4,7 miliar, pajak PBB-P2 Rp 145 miliar dan BPHTB Rp 267,9 miliar.

Dikatakan Rudi, bahwa sementara dari retribusi daerah ditargetkan Rp 36,3 Miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan ditargetkan Rp 30,5 miliar dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah Rp 269,6 miliar.

“Di sisi lain untuk pendapatan transfer Rp 1,2 Triliun yang berasal dari pendapatan transfer pemerintah pusat Rp 969,5 miliar dan pendapatan transfer antar daerah Rp 248,4 miliar,” terangnya.

Oleh sebab itu, Rudi mengungkapkan pihaknya melakukan kunker ke Bogor untuk mempelajari tentang sumber PAD, karena d Samarinda PAD nya masih kecil.

“Jadi Bogor itu PAD nya tinggi perlu kita belajar agar Samarinda juga bisa mendapatkan PAD tinggi juga, sehingga pembangunan kita bisa lebih meningkat,” harapnya.

[Ard | Ads]