Bangkitkan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Disperindag Kukar Bakal Bangun 2 Pasar Desa Tahun ini

Suasana salah satu pasar yang ada di Kukar. (Infokaltim.id/Rahadian).

Infokaltim.id, Tenggarong– Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kutai Kartanegara (Kukar) merencanakan akan membangun pasar desa pada tahun ini di Desa Batubatu, Kecamatan Muara Badak dan di Desa Liang, Kecamatan Kota Bangun.

Hal itu diungkapkan oleh Kabid Pasar Disperindag Kukar, Malik, bahwa masing- masing dengan nilai anggaran yang berbeda. Pasar desa di Batubatu anggarannya mencapai Rp1,8 miliar sementara di Desa Liang, sekitar Rp. 3,4 miliar.

“Nantinya, kontruksi bangunannya menggunakan kayu sesuai dengan permintaan masyarakat. Karena sering banjir dan konstruksi tanahnya menurun ke bawah, makanya menggunakan kayu,” ujar Malik.

Disebutkan Malik, ada dua lokasi pasar tersebut sudah memenuhi persyaratan, mulai dari kelengkapan data pedagang yang bakal mengisinya dan status lahannya clean and clear dan berlokasi di dekat permukiman masyarakat.

“Pasar yang bakal dibangunkan ini nantinya bakal dikelola oleh desa bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),” bebernya, Kamis (16/06/2022).

Selain itu, kata Malik, ada juga pasar desa yang dibangun lewat dana APBN yaitu pasar di Desa Sebuntal, Marangkayu. Pembangunan pasar ini bakal dibangunkan bermula dari pengusulan yang kemudian disetujui oleh Kementerian Perdagangan.

“Sudah disetujui dan tahun ini juga akan dibangun. Itu dananya sekitar tiga miliar,” ucapnya.

Tahun depan, diungkapkan Malik, akan ada pasar desa yang dibangunkan di desa lainnya. Per tahunnya direncanakan dibangunkan sebanyak dua pasar, ini akan berangsur selama lima tahun dimulai sejak berlangsungnya RPJMD 2021-2026.

Dia menyebutkan, Pemkab Kukar menargetkan aka ada lima pasar yang dibangun dalam jangka lima tahun. Namun bisa saja melampaui target itu mengingat pasar yang dibangunkan lewat APBN selalu diusulkan Disperindag.

“Paling tidak terdapat satu pasar di setiap kecamatannya. Sebagaimana diketahui, Kecamatan Tabang belum memiliki pasar, begitu pula Kembang Janggut yang masih dalam pengusulan,” tuturnya.

Diri mengingatkan kepala desa untuk bersurat ke pihaknya perihal usulan pembangunan pasar agar menjadi dasar pihak memproses surat hibahnya.

“Nanti baru kami mengurusnya melalui BPKAD, nanti kami serahkan berapa biayanya di sana, pagunya sekian dan ini lah nantinya yang akan dikelola desa dan BUMDes,” tutup Malik.

[Rzf | Ard | Ads]