Berpotensi Ciptakan Multiplier Effect, Bupati Harap Kontrak PT KPC Diperpanjang

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman (kiri) didampingi Wakil Bupati, Kasmidi Bulang. (Infokaltim.id/Ainur).

Infokaltim.id, Sangatta- Masa kontrak PT Kaltim Prima Coal (KPC) dikabarkan akan berakhir pada akhir Desember 2021 ini. Namun banyaknya aktivis yang menginginkan jika kontrak dengan PT KPC tidak boleh diperpanjang.

Menanggapi hal tersebut Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman justru berharap pada pemerintah pusat untuk memperpanjang kontrak kerja PT KPC.

Ardiansyah menyampaikan jika dirinya belum bisa membayangkan jika PT KPC ditutup, apa yang akan terjadi dengan Kabupaten Kutim. Hal yang sudah tergambar yakni banyaknya pengangguran.

“Coba bayangkan, mungkin hancur ini Kutim. Tidak ada lagi orang yang bekerja, warung-warung yang sepi pengunjung, transportasi pendapatan berkurang,” ucapnya, Sabtu (27/11/2021).

Orang nomor satu di Kutim ini mengaku jika ia tak hanya mengejar bagi hasil, namun pemerintah ingin mendapatkan hasil dari perusahaan yang bisa langsung pada masyarakat dengan cara industri hilirnya.

Selain itu, infrastruktur yang dikejar seperti pembangunan pelabuhan Kenyamukan. Dia berharap Crude Palm Oil (CPO) atau juga bahkan batu bara yang akan dijual keluar akan melalui Pelabuhan Kenyamukan.

“Kalau kita sanggup memiliki apa yang disebut dengan Surat Keterangan Asal saya minta Disperindag berusaha untuk mendapatkan legalitas itu supaya Disperindag bisa mencatat itu,” jelasnya.

Yang mana suatu saat nanti apabila batu bara keluar maka Surat Keterangan Asalnya dikeluarkan oleh Disperindag Kutim. Tentu terdapat nilai bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kutim sendiri.

“Selain itu multiplier effect nya banyak sekali itu. Semisal saya sudah pensiun, setelah itu jadi kuli disana. Menambah lapangan kerja lagi,” terangnya.

Selain itu, kata Ardiansyah, bahwa peluang bisnis seperti rumah makan milik masyarakat Kutim akan terbuka lebar karena akan banyak karyawan yang berlalu lalang kelaparan akan singgah.

Tak hanya rumah makan, hotel dan penginapan juga akan diperkirakan meraup keuntungan besar jika membangun di kawasan tersebut. Nantinya daerah Kenyamukan diprediksi akan jadi kawasan pertumbuhan baru.

“Itu namanya multiplier effect, itu yang kita harapkan kedepannya. Ditambah lagi kita bangun lagi penangkaran buaya, wah akan sangat ramai ini peminatnya,” tutupnya.

[Anr | Sdh | Ads]