Infokaltim.id, Sangatta- Beberapa hari yang lalu Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengikuti rapat koordinasi (rakor) dengan Pemerintah Pusat terkait angka kemiskinan yang ada.
Hal ini juga tentunya menjadi bagian dari pemilihan ekonomi yang mana menjadi tugas bagi kepala daerah setelah pandemi Covid-19.
Saat dikonfirmasi Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman menyampaikan terdapat banyak faktor yang menyebabkan peningkatan angka kemiskinan diwilayahnya.
“Jika kita hanya menyebut satu faktor, kemungkinan agak susah. Akan tetapi kita perlu melihat bahwa Kutim ini adalah daerah tujuan investasi,” ungkapnya, Senin (29/11/2021).
Menurutnya, sudah barang tentu Kutai Timur mengundang banyak orang datang sebab daerah ini dikenal luas dengan perusahaan batubaranya.
Banyak orang yang datang itu baik dengan tujuan investasi ataupun memang bertujuan untuk mengadu nasib mencari lapangan kerja.
“Nah, ini salah satu faktor yang bisa kita katakan sangat sangat dominan, sehingga di Kutai Timur ini kalau kita lihat memang penduduk pendatang itu yang paling banyak mendominasi,” ucapnya.
Pendatang yang datang mengadukan nasib tentu tidak langsung bisa memiliki rumah ataupun kendaraan sehingga bisa menambah angka kemiskinan di Kutim.
Di sisi lain secara kependudukan, pendatang ini juga masih belum langsung tercatat sebagai penduduk Kutai Timur, tetapi mereka tetap akan mempengaruhi kondisi masyarakat di lapangan.
Kendati demikian, Ardiansyah tidak bisa mengatakan bahwa hal ini salah tetapi inilah konsekuensi logis bagi daerah yang terbuka bagi pendatang seperti Kabupaten Kutai Timur.
“Tidak kalah penting pemerintah memang pada saat ini tengah melakukan program yang khusus menanggulangi kemiskinan daerah,” ucapnya.
Ardiansyah Sulaiman sekalu kepala daerah merasa berkewajiban untuk menuntaskan dan menanggulangi kemiskinam di daerahnya.
Pemkab juga sudah menyiapkan program peningkatan kesejahteraan melalui sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Kalau itu terkait dengan penanggulangan kemiskinan, maka itu harus terkoneksi dengan apa yang sudah disiapkan oleh tim penanggulangan kemiskinan daerah,” ucapnya.
Selain itu, faktor geografis juga menjadi salah satu yang mempengaruhi angka kemiskinan di Kabupaten Kutai Timur.
Luasnya wilayah Kutai Timur membuat permasalahan infrastruktur menjadi persoalan prioritas yang harus segera dituntaskan oleh pemerintah.
“Kutai Timur memang masih luas, sangat luas, dengan keluasan ini otomatis infrastruktur yang kita siapkan, juga masih belum mampu untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat sehingga ini juga masih menjadi faktor yang berikutnya,” tutupnya.
[Anr | Sdh | Ads]