Infokaltim.id, Sangatta- Remaja adalah kelompok usia yang rentan dipengaruhi oleh narkoba. Padahal sosialisasi anti narkoba sudah dikampanyekan oleh berbagai pihak.
Narkoba menjadi ancaman serius masa depan manusia. Oleh karena itu, semua pihak perlu menjauhkan remaja dari narkoba. Berbagai faktor dapat mengakibatkan remaja menggunakan atau menyalahgunakan narkoba.
Pertama kali menggunakan narkoba, biasanya dimulai dengan mudahnya akses dalam konsumsi alkohol. Penggunaan yang berkelanjutan terjadi karena perasaan tidak aman atau keinginan untuk diterima di kehidupan sosialnya.
Kondisi yang labil mengakibatkan remaja akan memutuskan sesuatu tanpa memikirkan konsekuensinya, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk mengambil resiko besar dengan menggunakan narkoba.
Dalam hal ini Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kutai Timur (Kutim) dan Dinas Pendidikan (Disdik) menggelar pelatihan dengan tema “Pelatihan Training Of Trainer (TOT) Penggiat Anti Narkoba Dilingkungan Pendidikan” Mengingat banyak pengguna dan korban narkoba tersebut dari kalangan pelajar yang masih remaja.
Turut hadir di acara tersebut, sekaligus membuka acara Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BNK, AKBP (Purn) Sarwono Hidayat, Kepala Disdik, Syahrir dan sejumlah peserta dari kalangan Guru serta Penggiat Anti Narkoba dilingkup Pendidikan, di Hotel Victoria, pada Kamis (25/11/2021).
Kalakhar BNK Kutim AKBP (Purn) H. Sarwono Hidayat, S. Sos menyampaikan harapannya terkait Guru atau Trainer yang mampu menjadi mitra BNK Kutim dalam melaksanakan program yang direncanakan.
“Saya harap agar para Guru atau Trainer yang hadir dapat menjadi mitra BNK Kutim dalam melaksanakan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di lingkungan pendidikan, khususnya kepada para siswa. Para Guru merupakan mitra dan kepanjangan tangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) & BNK dalam melaksanakan P4GN,” harapnya.
Kasmidi selaku Ketua BNK Kutim mengharapkan kegiatan ini mampu menekan angka penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja dan masyarakat Kutim.
“Harapanya ke depan, yah kegiatan ini mampu untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba bukan hanya dikalangan remaja tapi juga semua stakeholder terkait pada kegiatan ini,” jelasnya.
Selain itu juga, dia mengucapkan terimakasih kepada semua kalangan organisasi yang sudah mau bahu membahu mengatasi atau mencegah penyalahgunaan narkoba.
“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua organisasi yang mau bahu membahu dalam mengatasi bahaya narkoba yang kita hadapi bersama,” tutupnya.
Hal ini memang penting mengingat bangsa yang saat tengah mengahadapi Bonus Demografi atau Demographic Dividend, untuk menghadapi 2045 mendatang, penting untuk melawan narkoba sebagai salah satu dari lima musuh utama negara.
[Anr | Sdh | Ads]