Infokaltim.id, Tenggarong– Selama tiga tahun terakhir ini, melalui catatan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar), tahun 2020, petani di Kukar hanya berjumlah 35.683 orang.
Selanjutnya pada 2021 lalu, jumlah petani bertambah menjadi 50.998 orang.Namun di 2022 ini, jumlah pengusaha tani sudah mencapai 55.097 orang.
Hal ini tidak terlepas dari program-program yang digulirkan Distanak Kukar hasil gagasan Bupati Kukar, Edi Damansyah, melalui program pertanian berbasis kawasan, peningkatan tanaman pangan dan revolusi jagung diwilayah kabupaten berpenduduk 741.950 orang itu.
Sub Koordinator Usaha dan Penyuluhan, Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Wahib, menjelaskan. penambahan jumlah pertani yang cukup signifikan di daerah ini.
Disebabkan program yang ditawarkan Pemkab Kukar cukup menjanjikan. Meskipun adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dalam kurun waktu tiga tahun belangan faktor efek pandemi Covid-19, menjadikan usaha tani sebagai alternatif mendapatkan penghasilan.
“Seiring berjalannya waktu memang ada peningkatan jumlah petani di daerah,” bebernya, Sabtu (26/03/2022).
Lebih lanjut dijelaskan Wahib, bahwa hal yang paling mempengaruhi peningkatan petani di Kukar, adalah gagasan Pemkab Kukar saat ini yang menawarkan tiga program pertanian.
“Yakni lima kawasan terpadu, food estate, dan revolusi jagung. Berjalannya program tiga tahun belakangan ada 20.000 ribu petani baru,” sebutnya.
Selain itu, kata Wahib, usaha tani di Kukar makin di minati masyarakat. Sebab usaha tani di kabupaten dengan 18 kecamatan ini, sekarang sangat dimudahkan karena teknologi modern telah mulai diterapkan.
Terhitung dari 2.901 kelompok tani pada daerah ini mayoritas telah memiliki alat dan mesin pertanian (Alsintan) modern, dari bantuan pemerintah. Hal itu tidak lepas dari kebijakan Bupati Kukar.
“Pemerintah daerah saat ini juga mendorong agar seluruh kelompok tani menggunakan teknologi pertanian modern,” jelasnya.
Dia mencontohkan peralalatan yang sudah dibantu Pemkab Kukar untuk petani daerah ini. Antara lain, comben alat pemanen padi, rice transplanter (alat tanam padi otomatis, dan kultivator alat bajak tanah otomatis.
Dikesempatan berbeda, Bupati Kukar, Edi Damansyah mengatakan. Dahulu, usaha tani identik dengan kolot dan kotor. Tapi sekarang berbeda.
“Stigmanya sudah bergeser dengan manajemen dan teknologi modern,” kata Edi.
Edi memastikan, Pemkab Kukar mendukung dan fokus mengembangkan sektor pertanian. Program strategis pertanian Kukar disiapkan sejak tahun 2021 hingga 2026.
Salah satu fokus programnya yakni pembentukan petani milenial,”
Misalkan, kata Edi, saat ini para petani milenial mulai berkembang di Kecamatan Marangkayu, Muara Jawa, dan Anggana. Ditambah dari Desa Bendang Raya di Tenggarong.
“Secara bertahap, kami terus berupaya membantu petani dengan peralatan dan sarana produksi pertanian,” pungkasnya.
(Rzf|sdh|Ads]