Perekat Kembali Ikatan, Fokal IMM Kaltim Gelar Muswil ke-I

Suasana pembukaan Muswil Fokal IMM Kaltim. Sambutan Kornas Fokal IMM, Armyn Gultom. (Infokaltim.id/Ardian).

Infokaltim.id, Samarinda- Forum Keluarga Alumni (Fokal) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-I dengan tema “Sinergitas dan Kolaboratif Alumni Ikatan untuk Kaltim Berkemajuan.” Acara tersebut diselenggarakan di Hotel Grand Sawit, Jalan KH. Abdurrasyid, Sabtu (27/03/2022).

Acara Muswil Fokal IMM tersebut di buka secara langsung oleh Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi. Dalam sambutan Hadi Mulyadi, dia mengapresiasi gerakan untuk menghimpun almuni-alumni kader-kader IMM se-Kaltim dalam wadah Fokal.

“Ini sebagai bentuk kekuatan sesuai dengan tema Muswil yaitu sinergitas dan berkolaborasi. Maka dari itu, terus berkarya melalui wadah Fokal IMM Kaltim,” ujarnya.

Dia pun menceritakan, bahwa dirinya juga sebagai pernah menjadi kader IMM disalah satu perguruan tinggi di Makassar.

“Secara pribadi, saya juga lahir dari rahim Muhammadiyah, yaitu menjadi kader IMM saat kuliah di Makassar dan menjabat sebagai Sekretaris Komisariat,” sebut Hadi.

Menurutnya, IMM adalah anak kandung Muhammadiyah, organisasi yang luar biasa dan wasatiyah (tengahan), Ini adalah sebuah kesyukuran kepada Allah SWT atas keberdaan Muhammadiyah dengan gerakan agama, sosial dan pendidikan untuk kemajuan bangsa.

“Hal ini tidak terlepas dari ketulusan Kiyai Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah sebagai warisan untuk kader-kader dalam Muhammadiyah hanya dengan menukil Alqur’an Surah Al-Mauun saja Muhammadiyah sapat bertahan sampai 109,” tuturnya.

Selain itu juga, dia menyebutkan organisasi keagamaan yang sangat terkemuka dengan pengikutnya terbanyak sebagai penopang bangsa yaitu Muhammdiyah dan Nahdatul Ulama (NU).

Oleh kerena itu, pesan Hadi, bahwa semua kader baik alumni maupun kader yang sedang aktif menirulah Kiyai Ahmad Dahlan, sebab dengan ketulusannya membangun Muhammadiyah tanpa modal bisa bertahan hingga saat ini.

“Kuncinya adalah kader jangan manja, harus bekerja keras, tulus dan dalam membangun dan membesarkan Muhammadiyah di Kaltim, jangan lupa juga dibarengi dengan do’a” pungkasnya.

Tidak hanya itu, diungkapkan Hadi, kader juga harus cakap dalam berkomunikasi membangun sinergitas dan kolaborasi juga dengan organisasi lain sebagai untuk memajukan bangsa dan negara.

“Berkomunikasi dengan baik itu pun akan mengantarkan kesuksesan,” sebutnya.

Dia pun mengucapkan selamat kepada para almuni IMM yang tergabung dalam Fokal IMM Kaltim untuk bermusyarah dan menghasilkan pemimpin yang terbaik, sehingga membawa roda organisasi Fokal ini sebagai wadah untuk menggerakan semua kader-kader IMM.

Sementara, Armyn Gultom selaku Ketua Umum Koordinator Nasional (Kornas) Fokal IMM pun turut hadir dalam Muswil Fokal IMM Kaltim tersebut.

Dia menyampaikan, bahwa lahirnya Fokal IMM ini sejak September 1999 silam yang bertujuan untuk membangun gerakan dan spirit pengabdian untuk mengikat kembali para alumni kader IMM mempertahan kultur kemuhammdiyahan, umat dan bangsa.

“Kehadiran Fokal IMM ini menghimpun kembali almuni IMM ribuan maupun ratusan ribu kader. Jika sudah bersatu maka semakin kuat, untuk mewarnai kekuatan organisasi, umat dan bangsa,” terangnya.

Selain itu, kehadiran alumni dalam Fokal IMM ini salah satu membina adik-adik IMM, mencari jalan keluar untuk persoalan yang dihadapi, manfaatkan jejaring yang ada, membangun komitmen bersama untuk melakukan diaspora transformasin kader.

“Fokal juga harus membangun gerakan yang struktur dan masif dalam aspek ekonomi politik, wawasan kebangsaan dan keummatan,” ujarnya.

Terpenting adalah, kata Armyn, bahwa Fokal IMM juga membagun gerakan ekonomi sebagai pemberdayaan kader terhadap juniornya, agar ia tidak lemah ekonomi, iman dan Islamnya.

Suana foto bersama alumni IMM Kaltim dan Wakil Gubernur, Hadi Mulyadi.

Menurutnya, persoalan bangsa akhir-akhir ini menjadi perhatian bersama diantaranya, kesenjangan sosial harus menjadi perhatian bersama, kemudian dinamika politik yang ada sperti kesenjengan kepemimpinan.

“Kader IMM itu harus berani mengisi semua lini seperti lembaga ekesekutif, yudikatif dan legislatif harus diperjuangan, masuklah anak IPM dan IMM, agar negara ini dipimpin oleh orang-orang yang tulus ikhlas membangun negara. Dakwah yang efektif itu adalah kekuasaan, untuk amar ma’ruf nahi mungkar,”

Dia berpesan Muswil Fokal IMM Kaltim ini dapat menghasilkan pemimpin yang lebih layak menjadi figur yang menggerakan mengarahkan, meiliki visi misi jauh ke depan, menggerakan potensi yang ada untuk mencapai tujuan. Muhammadiyah, negara dan bangsa serta keumatan.

Kemudian, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kaltim. Kiyai Suyatman menyampaikan, bahwa menjadi pemimpin itu harus memiliki wawasan luas tidak sempit, yaitu keislamannya, wawasan kemuhammadiyahan, dan memahami kondisi sosial kemasyarakatan.

“Pemimpin juga diperlukan mampu membangun komunikasi di era modernisasi ini semua lini harus terjalin dengan baik tanpa membeda-bedakan ras suku dan bangsa serta status sosial,” pesan Suyatman.

Lebih lanjut dijelaskan Suyatman, bahwa pemimpin juga harus memiliki kecakapan iman dan ilmu sehingga bertindak tidak merugikan pihak banyak.

“Spirit amanah dan berbagai itu harus dipengang teguh semua kader Muhammdiyah, sinergi dan kolaborasi sangat penting untuk saling menguatkan satu dengan yang lainnya,” pungkasnya.

Dia mengharapkan, agar semua kader Muhammdaiyah terus berbuat baik dalam kebajikan, jangan sampai berbuat untuk mengarah kepada kerusakan. Tingkatkan kualitas diri sendiri, agama, keindonesiaan dan kemanusiaan.

“Saya senang acara ini bisa menghasilkan pemimpin yang dengan program kerja yang bermanfaat bagi Muhammadiyah dan masyarakat Kaltim,” ucapnya.

Kendati demikian, Ketua Panitia Muswil Fokal IMM Kaltim, Chandra Pratama mengatakan, bahwa penyelenggaraan Muswil ini dihadiri seluruh alumni IMM se-Kaltim berkumpul untuk bermusyawarah memilih pemimpin Fokal IMM Kaltim.

“Alhamdulillah Muswil berjalan lancar, saya ucapkan terima kasih kepada senior-senior yang sudah hadir dalam Muswil Fokal IMM Kaltim ini,” ujarnya.

Ke depan, kata Cahndra, dengan adanya Fokal IMM Kaltim ini dapat menyatukan