Infokaltim.id, Samarinda- Sekretaris Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Darlis Pattalongi soroti masalah tenaga kesehatan di Benua Etam.
Menurut Darlis, tenaga kesehatan yang bekerja di daerah terpencil menghadapi kesulitan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan mereka yang bertugas di kota-kota besar seperti Samarinda dan Balikpapan.
Ketimpangan kualitas layanan kesehatan ini menjadi masalah utama yang harus segera ditangani, terutama di wilayah pelosok seperti Mahakam Ulu (Mahulu), Berau, dan Kutai Barat (Kubar).
Kondisi pelayanan kesehatan di wilayah pedalaman kata Darlis, masih jauh tertinggal.
Oleh sebab itu, pemerintah perlu memberikan perhatian khusus berupa insentif atau tunjangan tambahan bagi tenaga medis yang bertugas di daerah-daerah tersebut.
“Tantangan yang dihadapi tenaga kesehatan di daerah terpencil jauh lebih berat, sehingga mereka layak mendapat tunjangan lebih,” ujarnya, Jumat (25/4/2025).
Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini menegaskan bahwa kebijakan tunjangan harus disesuaikan dengan kondisi geografis dan tingkat kesulitan tempat bertugas tenaga kesehatan.
Ia berharap adanya insentif khusus dapat menjadi motivasi bagi tenaga medis agar bersedia ditempatkan di pelosok, yang selama ini masih kekurangan fasilitas dan tenaga medis.
Darlis juga menambahkan, setelah kesejahteraan tenaga kesehatan diperbaiki melalui tunjangan yang memadai, perhatian dapat dialihkan pada masalah lain seperti perekrutan dokter baru, peningkatan mutu pelayanan, dan penambahan fasilitas kesehatan di berbagai daerah.
“Mereka terikat dengan sumpah profesi, tapi kesejahteraan mereka jangan sampai terabaikan,” katanya.
Masalah ketimpangan layanan kesehatan ini menjadi peringatan penting bagi pemerintah daerah untuk mengambil langkah nyata agar seluruh masyarakat Kaltim, dari kota hingga pelosok, dapat menikmati layanan kesehatan yang merata dan berkualitas.