Selasa, Juni 3, 2025
BerandaBeritaDPRD Kaltim Dukung Program Kementan untuk Dorong Millenial Terjun ke Dunia Pertanian

DPRD Kaltim Dukung Program Kementan untuk Dorong Millenial Terjun ke Dunia Pertanian

Infokaltim.id, Samarinda– Anggota DPRD Kalimantan Timur, Selamet Ari Wibowo, menyatakan dukungan terhadap salah satu program strategis Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang menyasar generasi muda, khususnya millenial, untuk terlibat aktif di sektor pertanian.

Program tersebut menawarkan insentif menarik berupa gaji bulanan minimal Rp 10 juta bagi generasi muda yang mau terjun langsung ke dunia pertanian.

Inisiatif ini diungkapkan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dan bertujuan mengatasi krisis regenerasi petani serta memperkuat ketahanan pangan nasional.

Menanggapi kebijakan ini, Selamet menyatakan apresiasi dan dukungan, meskipun ia mengingatkan pentingnya kajian mendalam terkait implementasi di berbagai wilayah, termasuk Kalimantan Timur.

“Saya tentu mendukung, apalagi jika program ini benar-benar bisa memperkuat ketahanan pangan nasional. Namun, kita juga harus realistis dalam melihat tantangan penerapannya di setiap daerah,” ungkap Selamet, Kamis (24/4/2024).

Ia menyoroti bahwa ketahanan pangan merupakan isu strategis yang penuh risiko.

Menurutnya, selama ini banyak pemerintah cenderung mengambil jalan pintas dengan mengimpor komoditas pangan demi menjaga harga tetap stabil dan menghindari gejolak sosial.

Namun, Selamet mengusulkan pendekatan berbeda.

Dia percaya bahwa membiarkan harga pangan lokal naik dalam jangka pendek bisa menjadi insentif bagi masyarakat untuk kembali menekuni sektor pertanian.

“Jika harga komoditas seperti gabah meningkat, otomatis akan menarik minat masyarakat untuk bertani. Setelah banyak yang terlibat, pasokan akan meningkat dan harga akan menyesuaikan dengan sendirinya,” jelasnya.

Ia menyebut strategi ini sebagai langkah menuju swasembada pangan, meskipun diakuinya hal tersebut membutuhkan keberanian politik.

“Kita butuh kebijakan yang berani. Pemerintah harus siap mengambil risiko demi membangun sistem pangan yang mandiri. Ini soal keberanian mengambil keputusan untuk jangka panjang,” tegasnya.

RELATED ARTICLES

Most Popular