Infokaltim.id, Samarinda – Kelangkaan Gas elpiji 3 kg yang terjadi di Kota Samarinda akhir-akhir ini mendapat sorotan serius dari berbagai pihak, termasuk DPRD Kota Samarinda.
Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Iswandi, menilai kebocoran distribusi terjadi antara pangkalan dengan tingkat pengecer. Ia menduga ada pihak-pihak yang tidak berhak mendapatkan subsidi gas elpiji 3 kg ikut mengambil jatah.
“Masalah kelangkaan ini setelah kita telusuri, ternyata orang-orang yang sebenarnya tidak berhak mendapatkan subsidi gas 3 kg juga mengambil. Ini yang harus kita usut,” ujar Iswandi.
Sementara, Anggota Komisi II, Viktor Yuan juga mengusulkan agar distribusi gas elpiji 3 kg dilakukan langsung dari pangkalan ke tingkat RT. Menurutnya, dengan sistem ini RT dapat mendistribusikan tabung gas ke warga yang memang berhak dan terdaftar.
“Solusinya, tinggal taruh tabung gas di tempat RT masing-masing. Tiap RT akan memberikan data tiap warganya,” usul Viktor.
Usulan serupa juga disampaikan Ketua Info Taruna Samarinda (ITS), Joko Iswanto. Ia menilai distribusi ke tingkat RT akan meminimalisir kebocoran dan memastikan warga yang berhak bisa mendapatkan haknya.
“Dari pangkalan langsung menuju masing-masing ketua RT. Karena itu sudah jelas datanya siapa yang berhak menerima, RT-nya pasti tahu,” terang Joko Iswanto.
Menanggapi usulan tersebut, Iswandi menyatakan pihaknya akan memanggil dinas terkait untuk menyusun mekanisme distribusi yang tepat. Ia juga meminta Komisi II untuk mencari dan menindak pangkalan nakal yang menyalurkan gas ke pihak yang tidak berhak.
“Nanti kita duduk bersama susun mekanismenya, lebih mendekatkan ke warga. Komisi II juga harus mencari pangkalan-pangkalan nakal agar bisa diganti,” pungkas Iswandi.
[Arya|Anl|Ads]