Infokaltim.id, Samarinda- Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Samsuddin meminta Pemkot agar membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang bertugas untuk melakukan pengerukan sampah hingga sedimentasi untuk mengurangi banjir.
Dia menilai dampak terjadinya banjir selain akibat penambangan semakin marak, dan juga sedimentasi sungai-sungai di Samarinda tidak dilakukan pengerukan secara berkala.
“Harusnya Pemkot bentuk UPTD itu, tiap hari kerjanya keruk material di sungai. Sediakan alat berat dan ponton untuk pengangkutan, kalau itu direalisasikan banjir bakal berkurang”, ungkap Samsuddin, di gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat. Kamis, (7/10/2021).
Politisi PKB ini mencontohkan UPTD yang khusus menanggani sedimentasi sungai seperti dilakukan di Surabaya, tugasnya adalah menjaga kebersihan sungai, pompa air saat turun hujan hingga penggerukan material.
Jika hal ini dilakukan Wali Kota Samarinda, Andi Harun dia yakin bahwa perlahan banjir teratasi dan tidak mesti membutuhkan anggaran yang besar untuk pembangunan lainnya dalam mengatasi banjir tersebut.
“Kalau rutin dilakukan pengerukan sungai, pasti banjir juga bakal berkurang,” tutur Samsuddin.
Pemkot Samarinda juga harus menentukan titik sedimentasi sungai yang mesti dikeruk dan terus berlangsung secara masif dengan mengerahkan personel di semua sungai dengan tujuan memperlancar aliran dan menambah kapasitas penampungan air sungai. Sehingga tidak meluap dan terjadi banjir seperti biasanya.
Selain itu, warga pun belum banyak menyadari tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Banyak ditemukan warga membuang sampah ke sungai terutama permukiman warga dibantaran sungai.
“Warga juga harus ikut andil dalam menjaga lingkunga. Tidak semua kita serahkan kepada pemerintah untuk mengontrol prilaku seperti membuang sampah sembarangan, harusnya sama-sama bertanggungjawab,” tutup Samsuddin.
[SDH | ADS]