Ini Alasan Kaltim Dipilih jadi Ibu Kota Negara

Momen saat Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi (kiri) satu mobil bersama Presiden RI, Joko Widodo (kanan) saat melakukan kunjungan kerjanya ke lokasi IKN, tampak Hadi Mulyadi mendampingi orang nomor satu di Negara Indonesia itu. (Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Samarinda – Salah satu alasan terkuat mengapa Kalimantan Timur (Kaltim) terpilih menjadi wilayah Ibu Kota Negara (IKN) adalah wilayah yang selalu kondusifitas.

Sebagaimana diketahui, Kaltim bukan satu-satunya kandidat utama dalam penetapan IKN Nusantara. Sebelum Presiden Jokowi menetapkan Kaltim sebagai IKN, ada provinsi lain yang lebih santer terdengar sebagai calon kuat IKN untuk menggantikan DKI Jakarta.

Provinsi itu tak lain adalah tetangga Kaltim sendiri, yakni Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Palangkaraya.

Namun kemudian, pada 26 Agustus 2019 Presiden Jokowi menetapkan Kaltim sebagai kawasan IKN Nusantara. Tepatnya di sebagian wilayah Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi menerangkan, pilihan kepada Bumi Etam sebagai lokasi penetapan IKN adalah pilihan tepat. Isran-Hadi adalah dua pemipin sekaligus tokoh yang berperan besar dalam pemilihan lokasi IKN di Kaltim.

Mantan senator pusat ini memberikan masukan secara langsung ke telinga Presiden Jokowi tentang keunggulan Kaltim sebagai calon IKN. Hal itu ia sampaikan, saat mendampingi Presiden Jokowi saat lawatannya ke Samboja Kaltim, pada 7 Mei 2019 lalu.

“Saya mendapat kehormatan, diminta Presiden satu mobil dengan beliau mengunjungi Samboja. Saya di sebelah kanan beliau. Biasanya, posisi itu untuk istri atau orang kepercayaan yang enak diajak ngobrol,” ujarnya.

Kata Hadi, banyak hal yang diobrolkan, salah satunya adalah terkait dengan pemilihan IKN ke Kaltim.

Banyak yang kami bicarakan. Sebelum naik pesawat, beliau bertanya kepada saya, setelah Kalteng dan Kalsel, bagaimana kesiapan Kaltim?,” ucap Hadi.

Kemudian Kaltim sebagai salah satu provinsi yang memiliki penduduk yang mulitikultural, namun kata Hadi, Kaltim selalu damai dan bebas konflik maka pilihan tepat sebagai IKN.

“Di Kaltim hampir semua suku yang ada di Indonesia hampir ada, masyarakat hidup damai tenang dengan beragam perbedaannya,” bebernya.

[*Ard]

Exit mobile version