Minggu, Juni 1, 2025
BerandaBeritaKabupaten PPU jadi Satu-satunya Perwakilan Kaltim Raih Penghargaan Nasional dalam Revitalisasi Bahasa...

Kabupaten PPU jadi Satu-satunya Perwakilan Kaltim Raih Penghargaan Nasional dalam Revitalisasi Bahasa Daerah

Infokaltim.id, Depok- Kerja keras Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dalam melestarikan bahasa daerah membuahkan hasil gemilang. Pada ajang Festival Bahasa Ibu Nasional 2025, PPU berhasil meraih penghargaan nasional dalam program revitalisasi bahasa daerah yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Pencapaian ini menjadikan PPU sebagai satu-satunya daerah dari Kalimantan Timur yang mendapatkan kehormatan tersebut.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, kepada Bupati PPU, Mudyat Noor, pada Senin (26/5/2025) di Gedung Merah Putih, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendikdasmen, Depok, Jawa Barat.

PPU dinilai aktif dan konsisten mendukung pelestarian serta pengembangan bahasa daerah, mulai dari integrasi dalam kurikulum pendidikan lokal hingga kolaborasi dengan berbagai pihak. Kabupaten berjuluk Bumi Benuo Taka ini menjadi salah satu dari sekian banyak daerah se-Indonesia yang diapresiasi atas kontribusinya dalam revitalisasi 144 bahasa daerah dan dialek di 38 provinsi di tanah air.

“Alhamdulillah, ini adalah momentum kebanggaan bagi Kabupaten PPU. Menjadi satu-satunya perwakilan Kalimantan Timur pada Festival Bahasa Ibu Nasional 2025 merupakan kehormatan dan pencapaian luar biasa dalam upaya melestarikan bahasa daerah,” ujar Bupati Mudyat Noor seusai menerima penghargaan.

Ia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten PPU dan para guru. “Mereka telah konsisten dalam mengajarkan dan mengembangkan kurikulum muatan lokal yang memuat pembelajaran bahasa daerah di sekolah-sekolah,” tambahnya.

Bupati Mudyat menegaskan bahwa pelestarian bahasa adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, bukan hanya pemerintah. “Program ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten PPU dalam menjaga kekayaan budaya bangsa, sekaligus bentuk sinergi yang erat antara pemerintah pusat dan daerah,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya penghargaan ini sebagai tonggak bersejarah dalam pelestarian bahasa ibu di PPU. Keberagaman bahasa daerah disebutnya sebagai aset budaya tak ternilai yang wajib diwariskan ke generasi muda.

Kebanggaan PPU semakin lengkap dengan tampilnya Lutfi, siswa SD 005 Waru, yang dipercaya menjadi pemeran utama dalam pertunjukan visualisasi “Perjalanan Menjelajah Nusantara”. Lutfi, yang memerankan tokoh Bara, berhasil menyampaikan pesan penting tentang keberagaman bahasa, suku, dan budaya di Indonesia.

“Untuk anak-anak Kabupaten PPU, teruslah semangat dalam belajar dan mengembangkan bahasa daerah. Ini adalah identitas diri kita, kekayaan adat dan budaya kita yang wajib kita lestarikan bersama,” pesan Bupati Mudyat.

Penghargaan ini menjadi tonggak penting bagi Kabupaten PPU dalam memperkuat posisi sebagai daerah yang aktif melestarikan budaya dan bahasa lokal di era globalisasi.

Festival Bahasa Ibu Nasional 2025 turut dihadiri oleh jajaran pejabat Kemendikdasmen RI, Anggota DPR RI Komisi X Hetifah Sjaifudian, serta para kepala daerah dan perwakilan lembaga pendidikan dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia.

[hms|anl|adv]

RELATED ARTICLES

Most Popular