Kepala DPPKB Kutim Sebut Jarak Kehamilan Pengaruhi Angka Stunting

Foto : ilustrasi ibu yang ingin memasang KB.(Infoklatim.id/Ist).

Infokaltim.id, Sangatta – KB Sebagai Salah Satu Cara Untuk Pencegah Stunting – Sebanyak 21,9 juta keluarga di Indonesia teridentifikasi sebagai keluarga berisiko stunting. Padahal percepatan penurunan stunting adalah salah satu agenda prioritas nasional untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.

Karena itu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus melakukan upaya untuk menurunkan angka stunting dengan pelayanan Keluarga Berencana (KB) tak terkecuali Kabupaten Kutai Timur.

BKKBN sendiri memberikan target untuk pelayanan KB gratis sebanyak 2.895 akseptor untuk Kabupaten Kutim.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim), Setiadi Halim menegaskan salah satu faktor tingginya angka stunting karena jarak kehamilan yang terlalu dekat.

Karena itu, alat kontrasepsi hingga kini masih berperan penting dalam pencegahan stunting dan menciptakan keluarga yang berkualitas.

“Melalui KB, keluarga bisa mengatur jarak kehamilan demi terwujudnya keluarga yang berkualitas dan bisa jadi solusi tepat untuk pencegahan stunting,” ucapnya,

Ia mengatakan pelayanan pencegahan stunting di Kutim, juga untuk meningkatkan akses pelayanan KB yang berkualitas bagi pasangan usia subur.

Setiadi menyebutkan langkah ini merupakan peningkatan komitmen, baik pemerintah daerah maupun mitra kerja program KB dalam tercapainya kinerja untuk pasangan yang ber-KB.

“Meningkatkan kepesertaan KB baru serta menjaga keberlangsungan pemakaian kontrasepsi, baik Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) maupun non MKJP,” paparnya.

Program sejuta akseptor merupakan kegiatan tahunan yang sudah digelar sejak 2020 lalu. Pada 2021 dan 2022 ini, DPPKB Kutim telah memenuhi target dari Badan Kependudukan dan Kelurga Berencana Nasional (BKKBN).

[Anr|Anl|Adv]