Infokaltim.id Bontang- Usulan anggaran penambahan pemakaman terpadu di RT 01, Kelurahan Kanaan, Kecamatan Bontang Barat hingga saat ini belum diajukan pemerintah. Baik ke pihak legislatif, khususnya ke Badan Anggaran (Banggar).
Sehingga kata Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang, Amir Tosina Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang menunda membahas lebih lanjut persoalan tersebut.
Ia pun menyayangkan komitmen pemerintah yang kurang memperhatikan keluhan masyarakat mengenai lahan pemakaman muslim yang kian sesak. Akibatnya banyak warga Kota Taman yang menguburkan keluarga yang meninggal dunia di Kutai Timur (Kutim).
“Nyaris sudah tidak ada yang kosong. Baik pemakaman di Kecamatan Bontang Utara, Kecamatan Bontang Barat, maupun di Kecamatan Bontang Selatan,” katanya saat dikonfirmasi, Senin, (07/08/2023).
Lebih jauh politisi usungan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut membeberkan penundaan pembahasan mengenai penambahan lahan pemakaman ini pun sesuai instruksi Ketua DPRD Kota Bontang.
“Sementara kami juga tidak bisa membahasnya sesuai instruksi pimpinan, karena pengajuan anggarannya belum ada,” tuturnya.
Pria yang akrab disapa Atos ini pun menilai penambahan lahan tidak rumit, akan tetapi pemerintah kurang serius mengatasi permasalahan tersebut. Sementara tidak ada yang bisa memprediksi kematian seseorang.
Diakuinya pihaknya sudah berulang kali melakukan kunjungan ke lokasi-lokasi yang rencananya bakal dijadikan lahan pemakaman. Tinjauan terbaru dilakukan Juni 2023 lalu.
“Sekedar kunjungan saja, secara personal. Tidak ada tindak lanjut pembahasan anggaran, padahal dari hasil tinjauan itu letaknya strategis dekat dengan jalan raya. Sangat mudah untuk diakses, semoga segera dianggarkan,” tutupnya.
[Mra|Ard|Ads]