Infokaltim.id, Penajam- Pemerintah Kecamatan Penajam kembali melaksanakan kegiatan Jumat Bersih sebagai bagian dari agenda rutin kebersihan lingkungan. Pada pekan ini, Jumat (16/05/2025), lima kelurahan dan desa turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut, yakni Kelurahan Gunung Steleng, Petung, Sesumpu, Jenebora. dan Desa Bukit Subur. Masing-masing kelurahan/desa melaksanakan kerja bakti di wilayahnya dengan melibatkan unsur masyarakat.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran warga dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Sekretaris Camat Penajam, Peri Tangdirerung, yang turun langsung mengikuti aksi bersih-bersih di Kelurahan Gunung Steleng, menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bagian dari langkah berkelanjutan dalam membangun budaya peduli lingkungan.
“Harapan kami, lingkungan bisa terjaga dengan baik kebersihannya. Ini juga bagian dari edukasi kepada masyarakat agar sadar akan pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing,” ujarnya.
Kegiatan Jumat Bersih di Kelurahan Gunung Steleng difokuskan di sekitar kawasan Pasar Toraja. Pembersihan dilakukan khususnya di area saluran air yang mengalami pendangkalan dan penyumbatan. Masalah ini dinilai berpotensi mengakibatkan banjir serta menimbulkan persoalan lingkungan dan kesehatan jika dibiarkan.
Kegiatan ini turut melibatkan partisipasi dari berbagai unsur, termasuk jajaran pemerintah kecamatan dan kelurahan, ketua RT, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, Forum Kabupaten Sehat, serta warga setempat. Kehadiran perwakilan dari lintas sektor juga menambah semangat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Jagalah kebersihan lingkungan, minimal dimulai dari halaman rumah masing-masing. Kalau semua warga sadar akan hal ini, tentu pekerjaan kita dalam menjaga lingkungan jadi lebih ringan,” ujar Peri.
Lurah Gunung Steleng, Andi Sutriani Mulyadi, juga mengajak masyarakat, khususnya warga di wilayahnya, untuk terlibat aktif menjaga kebersihan.
“Kebersihan adalah sebagian dari iman. Oleh karena itu, mari kita jaga lingkungan tempat tinggal kita bersama-sama,” tuturnya.
Ia turut mengingatkan pedagang yang beraktivitas di sekitar Pasar Toraja agar tidak menempatkan lapak jualan di atas saluran drainase demi menjaga aliran air tetap lancar dan tidak tersumbat.
[hms|anl|adv]