Infokaltim.id, Kukar- Belakangan ini, minyak goreng di Kutai Kartanegara (Kukar) sulit untuk didapatkan di pasaran. Bahkan, kelangkaan itu membuat harga minyak goreng naik hingga Rp, 40 ribu dalam bentuk kemasan berisi dua liter.
Diketahui, harga minyak goreng di pasaran biasanya di jual dengan harga Rp14.000 per liternya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, sempat berencana untuk menggelar operasi pasar minyak goreng sebanyak 20 ribu liter.
Namun, rencana itu batal lantaran dinilai tidak efektif untuk memecahkan masalah, tapi dengan cara menurunkan harga melalui operasi pasar.
Kabid perdagangan Disperindag Kukar, Syaid Fathullah, mengatakan, menurut hasil kajian yang dilakukan oleh Disperindag Kukar dan Disperindag UKM Provinsi Kaltim, lebih baik penyaluran minyak goreng dilakukan langsung oleh para distributor. Namun, dengan catatan harga jual dari Rp.12.500 sampai dengan Rp13.000.
“Mereka sendiri yang menyalurkan, bukan lagi pemerintah melalui operasi pasar,” kata Syaid, Kamis (10/03/2022).
Sementara ini, disebutkan Syaid, bahwa sebanyak 30 distributor yang ada di kaltim telah dilakukan koordinasi, dan pihaknya berkomitmen siap untuk menyalurkan minyak goreng di sejumlah kabupaten/kota yang ada di kaltim.
Nantinya, lanjut Syaid, dalam dua pekan ke depan akan ada ribuan ton minyak goreng dalam bentuk kemasan dari berbagai merk yang akan disalurkan. Namun, penyaluran itu dilakukan secara bertahap.
“Mungkin dalam minggu ini atau minggu depan itu sudag tersalur semua ribuan ton itu,” sebutnya.
Jika ribuan ton minyak goreng itu sudah tersalurkan, Syaid mengharapkan para pedagang dapat menjualnya dengan harga standar, yaitu Rp 14.000 per liternya.
“Tapi tadi, diharapkan tetap harganya Rp14.000. Mereka (distributor, red) sudah memberikan keuntungan Rp1.000 sampai Rp1.500 kepada toko-toko itu,” pungkasnya.
[Rzf|Sdh|Ads]