Infokaltim.id, Samarinda- Proyeksi pendapatan asli daerah (PAD) untuk APBD Perubahan 2021 maupun anggaran murni 2022 stagnan, Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Novi Marinda Putri mendesak Pemkot terus menggali potensi penerimaan dari berbagai sektor.
Dia menganggap, proyeksi PAD untuk APBD 2022 hanya Rp. 534.888.451.000 miliar dan anggaran Perubahan 2021 senilai Rp. 27.406.660.215 miliar terlalu kecil. Sedangkan rencana pembangunan membutuhkan anggaran atau biaya tidak sedikit.
“Pontensi PAD itu sangat banyak, tapi Pemkot mau tidak menggalinya, instansi pemunggut harus bekerja lebih giat lagi,” ungkap Novi, di Gedung DPRD Samarinda, Kamis (28/10/2021).
Disisi lain juga, menurut Novi, Pemkot Samarinda melalui organisasi pemerintah daerah (OPD) terkait pun tidak mengupdate data mengenai potensi PAD.
“Usaha UMKM sekarang ini sudah berkembang pesat, tinggal Pemkot menggarapnya. Butuh keseriusan untuk menggali,” ujarnya.
Politikus PAN tersebut mengatakan, pihak Komisi II DPRD Samarinda juga sering mendesak Pemkot agar bersinergi untuk meningkatkan PAD Samarinda. Namun, Pemkot beralasan dimasa Covid-19 ini aktivitas ekonomi lumpuh hingga berdampak pada PAD.
“Kami tidak mendesak begitu saja, tapi sudah banyak solusi yang ditawarkan. Nyatanya belum diseriusi Pemkot,” kata Novi.
Misalkan, disebutkan Novi, pontensi e-parking atau parkir eletronik, saat ini sudah tersedia 59 lokasi. Namun, yang beroperasi hanya 10 saja.
“Padahal pendapatan perbulan itu sangat menjanjikan,” tuturnya.
Selain itu, Novi menyebutkan, pajak restoran, hotel dan industri lainnya juga sangat berpotensi meningkatkan PAD. Sementara Pemkot tidak memiliki nyali untuk memungutnya.
“Cafe-cafe sekarang sudah mulai rame, tapi Pemkot Samarinda ini, mengupdate data pajaknya apa tidak disektor itu,” tegasnya.
Kendati demikian, Novi menginginkan, Pemkot Samarinda terus bergerak dan berinovasi menggali pontensi yang sudah ada dan mengembangkan pontensi PAD baru. Sehingga semua program pembangunan dapat berjalan sesuai dengan visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
“Kemauan banyak, program pembangunan pun besar, tapi PAD kecil, sama saja tidak akan berubah Samarinda ini,” sesalnya.
[Sdh | Ads]