Infokaltim.id, Samarinda– Melihat kasus kekerasan seksual yang kembali mencuat di Samarinda belum lama ini, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Sri Puji Astuti beri tanggapan terkait peran Satuan Tugas Pencegahan, Penanganan, dan Kebijakan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS).
Menurutnya masih terdapat kurangnya pemahaman masyarakat terkait satuan tugas ini. Terkaitt dengan hal itu, ia pun menyoroti urgensi bimbingan teknis (bimtek) dan sosialisasi kepada publik.
Puji mengakui bahwa masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami peran dan tugas Satgas PPKS. Dalam pernyataannya, Puji menyampaikan pentingnya menggelar bimtek dan sosialisasi ke masyarakat untuk memberikan pemahaman lebih lanjut terkait bentuk kekerasan seksual.
“Satgas PPKS ini memiliki peran yang krusial dalam pencegahan kekerasan seksual. Namun, perlu disadari bahwa masyarakat masih minim pengetahuan terkait kekerasan ini, baik bentuknya maupun cara melaporkannya,” ujar Puji.
Puji menilai bahwa bimtek dan sosialisasi akan menjadi langkah efektif dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
“Bimtek bisa memberikan pemahaman mendalam kepada masyarakat tentang kekerasan seksual. Dengan begitu, mereka tidak hanya tahu keberadaan Satgas PPKS tapi juga dapat berperan aktif dalam mencegah dan melaporkan kasus-kasus kekerasan seksual,” tambahnya.
Ia mencatat bahwa bentuk-bentuk kekerasan yang ditetapkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) perlu dijelaskan secara rinci kepada masyarakat.
“Sebanyak 17 jenis kekerasan tersebut masih menjadi tanda tanya bagi sebagian besar masyarakat, bahkan saya pun masih belum terlalu paham dengan yang 17 itu,” ungkapnya.
Dengan demikian, ia mendukung upaya Satgas PPKS dalam menyosialisasikan peran dan tujuannya. Untuk menyukseskan hal ini, tentu diperlukan koordinasi antara pemerintah daerah, Satgas PPKS, dan lembaga terkait untuk menciptakan strategi yang efektif dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Melalui bimtek dan sosialisasi yang intensif, diharapkan pemahaman masyarakat terhadap kekerasan seksual dapat ditingkatkan, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan peduli terhadap isu sensitif ini,” pungkasnya.
[Anr|Anl|Ads]