Peringati Hari TBC Dunia, Sri Puji Astuti Sebut Penyakit Menular dan Mematikan Tertinggi Dunia

Sri Puji Astuti, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda

Infokaltim.id, Samarinda- Setiap 24 Maret, dunia memperingati hari Tuberkulosis (TBC), salah satu penyakit  yang mematikan dengan menyerang paru-paru pada manusia ini, ditetapkan sebagai hari TBC sedunia disebabkan bertepatan dengan ditemukan bakteri penyebab TB oleh seorang dokter yang bernama Dr. Robert Koch pada 1882 silam.

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. selain menyerang paru-paru, bakteri ini juga dapat menyerang ginjal, tulang belakang, hingga otak.

Salah seorang yang berprofesi sebagai dokter yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Puji Asututi salah satu membidangi kesehatan. Ditemuai Infokaltim.id, Dia mengatakan bahwa sekarang ini masyarakat terkuras dengan adanya penyakit baru yaitu Covid-19. Namun masyarakat lupa bahwa TBC itu termasuk penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit komplikasi yang sangat mematikan bahkan menular pada manusia lainnya.

dari data Word Health Organization (WHO) melaporkan setiap hari ada 14.000 orang mati disebabkan oleh TBC ini, di Indonesia juga negara ke dua yang memiliki angka kematian bagi penderita TBC sebanyak 1,4 juta jiwa, jadi ini bukan penyakit biasa. Masyarakat harus meningkatkan kesadarannya bersih lingkungan dengan pola hidup sehat”, jelas Sri Puji Astuti, di Gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat. Rabu, (24/3/2021).

Menurut politisi dari fraksi Demokrat ini, bahwa banyak faktor yang mengakibatkan TBC ini menyerang pada manusia diantaranya kondisi lingkungan, pola hidup, sosial dan ekonomi. Disisi lain masyarakat pun dilema, pasalnya adanya wabah Covid-19 ini semua beralih dan fokus pada penangganan wabah tersebut, namun pemerintah bahkan masyarakat lupa TBC itu jauh lebih mematikan.

Dia menambahkan, bahwa Bakteri penyebab TB menyebar melalui udara dari satu orang ke orang lain. Risiko penularan TB dapat terjadi apabila penderita TBC batuk, berbicara, atau bernyanyi didekat orang yang sehat. Individu sehat yang menghirup bakteri ini dapat terindeksi TBC

Tahun ini WHO mengusung tema , tahun ini Hari TB Sedunia mengangkat tema “The Clock is Ticking” yang  artinya jamnya berdetak. Hal ini mengingatkan kita bahwa selain Covid-19 TBC adalah penyakit sangat mematikan, dan seluruh negara, pemerintah, masyarakat bahkan tenaga kesehatan bahwa dunia telah kehabisan waktu untuk menekan TBC, segala bentuk komitmen sosialisasi hingga pencegahan dan pengobatan telah dilakukan tenaga kesehatan, namun kesadaran sangat minim terhadap TBC ini”, tutur Puji Astuti

Dia berharap Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Kesehatan terus melakukan sosialisasi Covid-19 dan juga TBC kepada masyarakat, sehingga penyakit ini jauh dan tidak menyerang pada masyarakat Samarinda

saya terus menyuport kepada teman-teman tenaga kesehatan jangan berhenti mengedukasi masyarakat tentang TBC karena bagian dari tanggung jawab kita semua untuk memberantas TBC dan Covid-19 ini. Mudah-mudahan  kita tetap sehat dan jauh dari penyakit yang mematikan”, harap Puji Astuti.

[SD]