Infokaltim.id, Samarinda- Salah satu peristiwa penting dari Hari Raya Idul Adha, adalah kisah tentang sebuah keluarga mulia yang diabadikan oleh Allah swt, untuk peradaban manusia. Itulah kisah keluarga Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
Melalui kisah keluarga Nabi Ibrahim ‘alaihissalam itu, Allah SWT ingin menunjukkan kepada kita, betapa pentingnya posisi keluarga dalam membangun sebuah peradaban yang besar.
Sebuah masyarakat yang bahagia dan sejahtera, tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat. Sebuah masyarakat; mustahil, tidak akan bisa, menjadi bahagia dan sejahtera, jika masyarakat itu gagal, dalam membangun keluarga-keluarga kecil yang ada di dalam rumah.
Dan jika kita berbicara tentang keluarga, maka salah satu unsur terpenting keluarga, ialah “Anak”. Dalam kisah keluarga Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, sang anak itu “diperankan” oleh sosok Isma’il ‘alaihissalam. Inilah profil sosok anak teladan sepanjang zaman yang kemudian diangkat menjadi seorang nabi oleh Allah swt.
Bahkan yang luar biasanya, adalah melalui keturunan Nabi Isma’il ‘alaihissalaminilah, kemudian lahir sosok nabi dan rasul paling mulia, sepanjang sejarah manusia, bahkan alam semesta, yaitu Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sekarang, Hampir semua dari kita mengikuti berita, bagaimana anak-anak remaja kita yang bergabung dalam geng-geng motor, mulai berani melakukan tindakan-tindakan anarkis, tawuran, bahkan sampai pertumpahan darah dan membunuh, yang tidak pernah diduga sebelumnya.
Kita semua juga nyaris menyaksikan, setiap hari di sudut-sudut jalan raya, bagaimana anak-anak kita dieksploitasi dan diperalat, menjadi anak jalanan, mengemis dan meminta-minta, lihat lah badut-badut di depan mall.
Kita juga tahu hasil-hasil survei mutakhir yang menunjukkan, bagaimana jumlah anak baru gede (ABG) yang hamil di luar nikah, terus meningkat dalam jumlah yang sangat memprihatinkan. Belum masalah narkoba, dan lain-lain problematika keluarga dan anak-anak kita, di masa kini.
Hal diatas disampaikan Ustadz Masumi, Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur dalam khutbah Idul Adha yang disampaikan di halaman Masjid Ad Dakwah Kompleks Muhammadiyah Center Jalan Siradj Salman, Jumat 6 Juni 2025.
Khotib lebih lanjut berpesan, harus kita akui dengan jujur, bahwa salah satu penyebab utama terjadinya ini semua, adalah karena orangtua itu sendiri. Tidak sedikit Orangtua, yang terjebak dalam dua sikap ekstrem, yang saling bertolak belakang; yakni sikap yang memanjakan anak terlalu berlebihan dan sikap yang menelantarkan anak-anak.
Ada orangtua yang menganggap, bahwa kasih sayang kepada anak, harus ditunjukkan dengan pemberian dan pemenuhan segala keinginannya. Bahkan ada juga orangtua yang memanjakan anak, dengan segala fasilitas, justeru untuk mengangkat gengsinya sendiri, sebagai orangtua.
Pada sisi yang lain, tidak sedikit orangtua yang tidak peduli dengan anak-anaknya. Atau menunjukkan kepedulian dengan melakukan kekerasan demi kekerasan kepada anak.
Karena itu, di hari yang penuh berkah ini, marilah kita berhenti sejenak, membuka hati untuk sejenak belajar dari ayahanda para nabi dan rasul, Nabiyullah Ibrahim ‘alaihissalam. Belajar tentang betapa pentingnya nilai keluarga kita, tentang betapa pentingnya nilai seorang anak, bagi orangtuanya di dunia dan akhirat.

Beberapa pelajaran kehidupan dapat diambil dari keluarga Nabi Ibrahim, diantaranya; Pelajaran pertama dari kisah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, adalah bahwa untuk mendapatkan anak yang shaleh, maka orangtua terlebih dahulu berusaha menjadi orang yang shaleh. Karena siap menjadi orangtua, artinya siap menjadi teladan untuk keluarga, bukan hanya sekedar memberi makan dan minum, serta mencukupi segala kebutuhan anak dan keluarga.
Keberhasilan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam mendapatkan karunia anak shaleh, seperti Nabi Isma’il ‘alaihissalam, adalah karena beliau sendiri berhasil mendidik dan membentuk dirinya menjadi seorang hamba yang shaleh. Perhatikan firman Allah swt. dalam QS. Al-Mumtahanah (60) : 4“Sungguh telah ada untuk kalian teladan yang baik dalam diri Ibrahim (As) dan orang-orang yang bersamanya.”
Pelajaran kedua dari Nabi Ibrahim ‘alaihissalam adalah, jika ingin memiliki anak yang shaleh/saleha, maka bersungguh-sungguhlah berdoa, meminta, dan mencita-citakannya, sebagaimana doa-doa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang diabadikan Allah swt. di dalam al-Qur’an: “Rabb, karuniakanlah (seorang anak) yang termasuk orang-orang shaleh.” (al-Shaffat (37) : 100), “Ya Rabb, jadikanlah aku orang yang menegakkan shalat, juga dari keturunanku.Ya Rabb kami, kabulkanlah doaku.”QS. Ibrahim (14) : 40
Sementara itu pelaksanaan penyembelihan hewan qurban menurut keterangan yang dihimpun dari takmir masjid ad dakwah akan dilaksanakan pada Sabtu, 07 Juni 2025.
Ketua Takmir Masjid Ad-Dakwah Muhammadiyah Kaltim, Wahadi didampingi sekertaris Adenan menjelaskan, “Perolehan hewan Qurban tahun ini di Masjid Ad Dakwah sebanyak 11 Sapi dan 3 ekor kambing. Disamping daging qurban diberikan kepada shohibul qurban juga diberikan kepada masyarakat sekitar dan disalurkan kepada masyarakat binaan dakwah Muhammadiyah Kaltim.
[uzn|anl]