PTM Sudah Digelar, DPRD Samarinda Minta Prokes Dijaga Secara Ketat

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husein. (Infokaltim.id/Suhardi).
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husein. (Infokaltim.id/Suhardi).

Infokaltim.id, Samarinda- Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husein menyetujui digelarnya PTM untuk sekolah dari TK hingga SMP.

Tapi, dia meminta Andi Harun melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan agar terus menyelenggarakan vaksin untuk siswa di sekolah masing-masing.

“Sekolah tangguh Covid-19 telah direkomendasi oleh Wali Kota Samarinda, saya setuju, tapi protokol kesehatan terutama vaksinasi harus jadi perioritas utama,” ujarnya, Sabtu, (16/10/2021).

Memang mayoritas orang tua wali murid menginginkan agar anaknya dapat kembali sekolah seperti biasanya. Namun, Sani mengingatkan agar setiap sekolah yang direkomendasikan menggelar PTM perlu displin terhadap protokol kesehatan (Prokes).

“Masih banyak siswa yang belum menerima vaksin, kalau sekolah yang sudah menggelar PTM pastikan siswa sudah menerima vaksin,” ungkap Sani.

Selain itu juga, kata Sani, pastikan tenaga pendidik pun harus divaksin, karena mereka bersentuhan langsung dengan siswa saat di kelas untuk mengontrol prokes siswa.

Meskipun PTM tidak berlangsung lama, Sani meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) dan sekolah yang direkomendasikan untuk menggelar PTM harus ekstra mengawasi siswa mulai dari masuk sekolah hingga pulang.

“Orang tua siswa juga harus terlibat mengawasi anak-anaknya saat mengantar maupun pulang, pastikan anak itu sehat,” harapnya.

Lebih lanjut, kata Sani, hal itu dilakukan agar mencegah siswa setelah pulang dari sekolah dipastikan tidak ke tempat lain, karena rawan untuk terjangkit Covid-19, itu pun membahayakan temannya.

Selain itu, Politikus PKS ini meminta Disdik Samarinda agar secara berkala melakukan evaluasi mulai dari sarana dan prasarana prokes di sekolah maupun kesehatan siswa.

“Bila perlu dites sekali-sekali kesehatan siswa,” sebutnya.

Fasilitas kesehatan di sekolah pun harus disiapkan secara lengkap, karena kata Sani, ketika ada siswa yang terpapar Covid-19 tim kesehatan sudah siap untuk melakukan penanganan terhadap siswa di sekolah.

“Minimal pertolongan pertama, itu sangat penting,” tegasnya.

Dia pun meminta kepada para tenaga pengajar agar tidak terlalu banyak memberikan tugas kepada siswa, karena menurut Sani, psikologi anak belum menyesuaikan suasana baru.

“Satu tahun lebih ini mereka tidak sekolah tatap muka, pasti penyesuaian dan pemulihan psikologi anak akan berbeda juga,” tutup Sani.

[SDH | ADS]