Infokaltim.id, Samarinda- Selain merencanakan pembangunan terowongan dengan skema multi years contract (MYC), kini Pemkot Samarinda pun bakal melakukan pembangunan infrastruktur upaya pengendalian banjir dengan skema yang sama.
Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Jasno menanggapi rencana Pemkot tersebut, dia mengingatkan agar program pengendalian tetap berjalan. Pasalnya masalah banjir masih menjadi ancaman bagi warga Kota Tepian ini.
“Saya pikir program tetap berjalan, tapi perlu diingatkan bahwa dengan keterbatasan anggaran kita, tentu Pemkot mengandeng pihak swasta, pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat,” ungkap Jasno.
Karena pentingnya pengendalian banjir ini terlepas dari skema yang dirancanga Pemot Samarinda yaitu MYC seperti pembangunan terowongan, kata Jasno, tentu APBD tidak akan mampu membiayai infrastruktur pengendalian banjir yang menelan biaya hingga ratusan miliar.
“Kami tetap mendorong Pemkot Samarinda melakukan berbagai cara untuk mengatasi banjir ini, yang jelas rancangan itu harus betul-betul matang dan tepat mengatasi banjir,” ungkapnya, di Gedung DPRD Samarinda, Jum’at (15/10/2021).
Skema MYC, diungkapkan Jasno, sedikit membebani APBD tahunan, tapi biaya terus berjalan disetiap APBD hingga masa periodeisasi Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
“Intinya jangan sampai program itu tidak dibangun tepat waktu sesuai periodeisasinya, karena skema MYC tidak boleh membebani kepala daerah selanjutnya,” tegasnya.
Politikus sekaligus Ketua DPD PAN tersebut meminta Pemkot Samarinda agar fokus menangani masalah banjir buka hanya di hilir saja, tapi perlu menindak tegas terhadap permasalah di hulu pun harus diperhatikan dan ditertibkan terlebih dahulu.
“Menurut saya, saat ini harus mengatasi masalah di hulu dulu baru ke hilir sehingga akan lebih efektif untuk mengatasi banjir yang menjadi momok di Kota Tepian ini,” tutupnya.
[SDH | ADS]