Rayakan Milad ke-90, Pemuda Muhammadiyah Kaltim Gelar Diskusi Kebangsaan

Suasana diskusi kebangsaan yang digelar oleh PWPM Kaltim dalam rangka merayakan milad ke-90. (Infokaltim.id/Ardian).

Infokaltim.id, Samarinda- Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Kaltim memperingati miladnya ke-90 dengan menggelar diskusi kebangsaan yang bertajuk “meneguhkan peran kebangsaan Pemuda Muhammadiyah.” Diskusi tersebut diselenggarakan di Kampus UMKT Gedung E, Jalan Juanda, Rabu (25/05/2022).

Diskusi tersebut tampak menarik, sebab menghadirkan narasumber untuk membedah topik diskusi tersebut, diantaranya Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Pusat, Ali Muthohirin, Ketua Yayasan Universitas Balikpapan (Uniba), Rendi Susiswo dan Rasman Rading selaku Ketua Umum PWPM Kaltim periode 2010-2014.

Diskusi kebangsaan itu dimoderatori oleh Munir Ansori selaku Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga PWPM Kaltim tersebut mempersilakan Rendi Susiwo untuk memberikan pengarahan dalam diskusi kebangsaan tersebut.

Rendi sapaan akrabnya, menyampaikan fakta sejarah kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari peran serta para pemuda-pemuda. Sebab itu, gerakan pemuda sangat urgen untuk mengisi pasca kemerdekaan ini.

“Pemuda Muhammadiyah pun turut terlibat dalam mengisi dan memperjuangkan kemerdekaan,” ujarnya.

Demikian, juga seluruh kader-kader muda Muhammadiyah teruslah berkiprah dalam semua aspek untuk memajukan Kaltim untuk Indonesia yang lebih maju.

Lebih lanjut diungkapkan Rendi, bahwa salah satu cara pemuda mengisi pasca kemerdekaan ini adalah bersatu menjaga kemurnian ideologi pancasila demi keutuhan dan persatuan bangsa.

“Termasuk juga menjaga kemurnian Undang-undang Dasar (UUD) 1945,” sebutnya.

Kemudian, disebutkan Rendi, bahwa akhir-akhir ini politik praktis juga sudah mulai bermunculan diberbagai kesempatan. Sebab itu, sebagai pemuda, harus peka terhadap proses politik yang memecah belah keutuhan bangsa saat ini.

“Politik praktis yang mengorbankan hak masyarakat dan memecah belah bangsa harus dilenyapkan diantaranya peran-peran pemuda, harus mengedukasi politik yang humanis dan berintegritas,” ajaknya.

Sedangkan, Rasman Rading yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Kepemudaan Dispora Kaltim tersebut menyampaikan, bahwa sesungguhnya peran pemuda sangat dinantikan oleh seluruh sosial kemasyarakatan.

Karena itu, dia mengharapkan pemuda Muhammadiyah Kaltim ini harus memiliki kiprah untuk kepentingan masyarakat. Sebagai pemuda harus melebur dan berkolaborasi dari seluruh golongan organisasi kepemudaan.

“Ada Pemuda Muhammadiyah, ada Pemuda NU yaitu Ansor bisa saling mengisi dan berkolaborasi untuk membangun negeri ini khususnya Kaltim,” ujarnya.

Dia menginginkan, agar Pemuda Muhammadiyah juga harus aktif dalam berbagai kesempatan seperti kegiatan Kemuhammadiyahan di Kaltim.

“Jadi pemuda itu jangan muda baperan, tapi harus memiliki jiwa yang lapang agar berbuat sesuatu tidak mudah putus asa,” terang.

Sementara, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Pusat, Ali Muthohirin periode 2018-2022 itu menyampaikan dalam diskusi kebangsaan itu, bahwa berdasarkan tema itu memang peran dan kiprah pemuda mulai dari sebelum kemerdekaan hingga pasca kemerdekaan pemuda turut andil dalam mengisi semua lini untuk kemerdekaan Indonesia.

Namun, Manta Ketua Uumu DPP IMM itu sangat menyayagkan, pemuda saat ini hanya sebagian yang memiliki jiwa kebangsaan, tapi melihat pada perseteruan di platform media sosial membangun narasi dengan twitnya yang memecah belah keharmonisasian dan keutuhan bangsa.

“Dengan berbagai perbedaan pilihan politik, rata-rata pemuda-pemuda yang menghabiskan waktunya untuk membangun narasi di medsos memecah belah kerukunan beragama berbangsa dan bernegara,” bebernya.

Demikian itulah, kata Ali, dengan mengajak para pemuda khususnya Pemuda Muhammadiyah agar ramah dalam bermedsos dan tidak lupa untuk berkontribusi sosial di tengah masyarakat itu lebih penting.

Istilah-istilah negatif kerap bermunculan yang disematkan kepada kelompok tertentu pada medsos sampai saat ini pun tak kunjung selesai. Menurutnya, narasi itu harusnya dihentikan, saatnya bersatu membangun peradaban seperti para pemuda-pemuda terdahulu yang turut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan ini.

Ketua Umum PWPM Kaltim, Muhadi Sucipto menyampaikan apresiasinya terhadap para Pemuda Muhammadiyah dari daerah-daerah yang turut hadir dalam acara diskusi kebangsaan tersebut dan Pemuda Ansor Kaltim juga turut meramaikan diskusi pada Milad Pemuda Muhammadiyah ke-90 tersebut.

“Saya berterima kasih kepada teman-teman semua sudah berpartisipasi dalam diskusi kebangsaan, mudah-mudahan segala isi penyampaian para narasumber kita dapat menjadi pegangan dan refleksi bagi kita semua,” ujarnya.

[Ard]