Infokaltim.id, Samarinda – Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Sani Bin Husain, memberikan tanggapan terkait rencana Pemerintah Kota Samarinda untuk mengambil alih pengelolaan HGB (Hak Guna Bangunan) yang selama ini bisa disewakan oleh pemiliknya. Menurut Sani, semua kebijakan harus berdasarkan aturan hukum yang berlaku.
“Ya, itu PMK punya alasan, kan? Saya tidak menyalahkan PMK juga. Saya tidak menyalahkan masyarakat juga, tapi kan semua ada aturannya. Ada aturan hukum,” ujar Sani.
Anggota Fraksi PKS dari Dapil 4 ini menekankan pentingnya dialog untuk menyelesaikan permasalahan ini. “Mari kita buka bersama-sama. Bisa enggak AGB itu sewakan? Jadi semua harus duduk bareng dan sama-sama menyelesaikan lewat hukum,” tegasnya.
Ketika diinformasikan bahwa dalam klausul HGB zaman dulu dibolehkan menyewakan kembali, namun BPKD menilai ada kerugian di Pemkot, Sani tetap menekankan pentingnya berpegang pada hukum.
“Kalau semua mendasarkan pendapat masing-masing sampai hari kiamat, ya tidak akan selesai. Menurut pendapatku gini, ya menurut pendapat hukum, bisa enggak? Kalau bisa silahkan aja. Kenapa? Enggak melanggar hukum kan? Kalau enggak bisa, jangan,” jelasnya.
Sani menambahkan bahwa kepastian hukum sangat penting dalam mengatur sebuah perbuatan. “Hukum dibentuk itu supaya ada kepastian dari sebuah perbuatan. Selama seseorang mengikuti hukum, ada kepastian,” katanya.
Dia juga mengakui bahwa kebijakan Pemkot untuk mengambil alih pengelolaan HGB memiliki alasan yang dapat dimengerti dari sisi pemasukan daerah. “Saya yakin juga PMP itu pasti berpijak hukum juga. Karena kalau begini terus, memang pemasukan ke pemerintah kota kecil. Bayangkan ini sewa, sewa lagi, sewa lagi, sampai tujuh kali sewa itu. Yang bayar cuma satu, yang ke pemkot,” ujarnya.
Terlepas dari itu, Sani berharap masyarakat juga bisa memenuhi dan mentaati peraturan yang ditetapkan Pemkot, dan Pemkot sendiri menggunakan pendekatan persuasif dalam menyelesaikan masalah ini. “Bagaimanapun juga Pemkot ini kan pemimpin daerah kita. Pemkot juga pendekatannya persuasi pada masyarakat. Ajak bicara, masalahnya apa,” pungkasnya.
[Arya|Anl|Ads]