Infokaltim.id, Samarinda- Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Dearah (DPRD) Kota Samarinda sebut masih banyak alternatif untuk hindarkan anak menggunakan kendaraan pribadi.
“Tidak ada alasan, kan sekarang sudah banyak alternatif. Misal angkutan kota (angkot), ojek online, yah macam-macamlah,” ungkap Sani.
Atau bahkan orang tua bisa berlangganan pada tukang ojek untuk mengantar jemput anaknya di sekolah stiap hari.
“Jadi saya pikir, apapun alasannya tidak perlu dibenarkan orang tua yang mengizinkan anaknya yang masih di bawah umur menggunakan kendaraan pribadi ke sekolah,” tegasnya.
Selain itu menurut Sani, jika anak-anak di bawah umur ini diberikan keleluasaan untuk menggunakan motor, maka akan lebih banyak mudhorotnya (dampak buruk).
“Lebih banyak mudhorotnya ketimbang kemaslahatannya,” urainya.
Sani mengaku pihaknya juga sudah ada wacana untuk pengadaan bus sekolah. Ide-ide tersebut sudah masuk dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait.
“Termasuk persiapan di pinggir Sungai Mahakam kan. Semacam ada tempat bus stopnya, kalau di daerah lain-lain itu sudah ada,” bebernya.
Di Banjarmasin sebagai salah satu contoh pengadaan bus sekolah. Di mana, bus tersebut akan berkeliling setiap 10-15 menit.
“Rencana ke situ ada, tapi masih belum di detailkan ya. Saya sih secarapribadi berharap itu ada, bus sekolah itu. Atau apapun kendaraan yang digunakan untuk antar jemput anak sekolah,” imbuhnya.
[Anr|Anl|Ads]